Salma El-Mutafaqqiha
Sumber: Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden

Begini Kata Salma El Mutafaqqiha Mantan Paskibraka Nasional untuk Isi Kemerdekaan

Salma El-Mutafaqqiha
Sumber: Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden

Smarteen.co.id – Sobat, masih ingat dengan sosok Salma El Mutafaqqiha Putri Achzaabi? Yap, dia adalah Anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional 2019 yang bertugas sebagai Pembawa Baki Bendera Pusaka dalam Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 2019, di Istana Negara.

Smarteen berkesempatan untuk ngobrol dengan Kak Salma tentang beberapa hal, lho. Yuk simak ulasannya berikut ini!

Sebagai anak muda, apa yang bisa kita lakukan untuk mengisi kemerdekaan yang telah dicapai oleh para pahlawan pendahulu?

Ada banyak kegiatan yang bisa kita lakukan untuk mengisi kemerdekaan ini, seperti belajar, aktif berorganisasi, produktif menciptakan karya-karya untuk mempermudah kehidupan, mengembangkan teknologi sesuai perkembangan zaman, dan mengikuti segala informasi.

Selain itu, berbagai hal yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas diri juga merupakan bentuk kegiatan positif mengisi kemerdekaan untuk mempersiapkan diri menerima tongkat estafet dari para pendahulu kita, untuk tetap menjalankan pemerintahan, negara, dan menjaga keutuhannya hingga kapan pun.

Bagaiamana perasaan Kak Salma saat menjadi Paskibraka Nasional, dan bertugas sebagai pembawa baki Bendera Pusaka?

Yang pertama bersyukur. Alhamdulillah, bersyukur banget kepada Allah Swt yang telah memberikan nikmat-Nya kepada hamba-Nya.

Kemudian juga bangga, terharu, karena nggak nyangka juga bisa ditunjuk sebagai pembawa baki. Saat itu saya nggak mematok kalau “saya harus menjadi pembawa baki” gitu, enggak.

Ya kayak let it flow aja, ya udah jalanin aja gitu. Dan Alhamdulillah saya terpilih menjadi pembawa baki.

Apa yang mendorong Kak Salma untuk mencapai prestasi tersebut?

Untuk yang mendorong, pertama adalah untuk membahagiakan dan membanggakan kedua orang tua.

Itu sih motivasi paling utama, karena selama ini kan orang tua yang telah membimbing, telah membesarkan dengan sepenuh hati, telah berusaha dengan keringatnya membesarkan anaknya, dan saya ingin membalas itu semua dengan cara membahagiakan kedua orang tua.

Kalau hal-hal lainnya sih, ya seperti untuk mengukur kemampuan, untuk mencari pengalaman, untuk menambah relasi—karena bisa bertemu dengan perwakilan dari 34 provinsi di Indonesia.

Apa pesan Kak Salma kepada anak muda Indonesia, yang ingin berprestasi seperti Kak Salma?

Buat teman-teman semua, semangat terus, pantang menyerah, kalau memang udah punya cita-cita dan memasang target untuk menjadi seorang Paskibraka—ataupun prestasi yang lainnya, bisa dipersiapkan mulai dari sekarang. Jangan menunda-nunda, karena itu bakal bikin kamu kehabisan waktu di akhir nanti.

Jadi, mumpung masih banyak waktu, pergunakanlah dengan baik. Tetap menjadi pemuda yang produktif. Persiapkan diri, pelajari dan dipersiapkan apa saja item-item yang akan diteskan.

Misal di Paskibraka, mulai dari berkas dan lain-lain. Saat ini, hal-hal semacam ini bisa dicari di internet.

Selain itu, jangan lupa untuk selalu meminta doa kepada kedua orang tua, juga beribadah yang rajin, karena itu merupakan salah satu kunci kesuksesan.

Ketika berjuang, kita bisa menghadapi keberhasilan/kegagalan. Apa tips dari Kak Salma jika kita kerap gagal ketika berjuang, agar tetap semangat?

Menurutku, bisa dengan mengubah mindset kita tentang apa itu keberhasilan dan kegagalan. Dalam menghadapi suatu rintangan atau cobaan, pasti ada dua kemungkinan hasil, antara berhasil atau gagal.

Untuk menghadapi itu, kalau aku sih sepenuhnya bertawakal kepada Allah, karena kita kan udah ikhtiar, udah usaha, jadi ya tinggal tawakal aja.

Sekeras-kerasnya usaha, tapi kalau Allah nggak rida, Allah nggak kasih takdir kita di situ, ya nggak bakal kejadian juga, kan? Nah, kalau se-enggak prepare-nya kita karena suatu hal, tapi kalau Allah kasih rezekinya di situ, pasti Allah juga bakal kasih.

Jadi intinya adalah, dalam berjuang, kita itu harus berjuang karena Allah, diniatin kalau itu karena Allah.

Jadi nggak ada hal-hal lain yang bisa menggoyahkan hati kita, hal-hal yang meragukan hati kita, yang bikin kita nggak yakin, itu nggak ada.

Entar hasilnya apa, entah gagal ataupun berhasil, itu pasti bakal legawa, bakal berlapang dada. Kalau gagal, nggak akan terlalu sakit, dan kalau berhasil pun nggak akan terlalu bahagia. Karena sesuatu yang berlebihan itu juga nggak baik. [Ibnu Majah]

About Ibnu Majah

Check Also

Merayakan Kemerdekaan ke-79 ala Generasi Muda

Smarteen – Tujuh puluh sembilan tahun telah berlalu sejak Bapak Proklamator, Ir. Soekarno, membacakan naskah Proklamasi …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *