Abu Nawas

Cerita Humor Islami Penuh Inspirasi; Abu Nawas Menghindari Hujan

Smarteen.co.id — Suatu ketika, raja mengajak Abu Nawas berburu ke hutan. Dalam perjalanan, tiba-tiba cuaca yang cerah berubah mendung. Raja pun punya ide untuk ‘menjatuhkan’ martabat Abu Nawas yang terkenal cerdik. Ia kemudian memanggil Abu Nawas, “Tahukah mengapa kau kupanggil?”

“Ampun Tuanku, hamba belum tahu,” kata Abu Nawas.

“Kau pasti tahu bahwa sebentar lagi akan turun hujan. Kau kuberi kuda yang lambat, sedangkan aku dan pengawalku akan menunggang kuda yang cepat. Nanti pada waktunya makan siang, kita berkumpul di tempat peristirahatanku. Bila hujan turun kita harus menghindarinya dengan cara kita masing-masing agar pakaian kita tetap kering.” Raja menjelaskan.

Saat itu, raja dan rombongan mulai bergerak. Abu Nawas pun sadar bahwa raja tengah menjebaknya. Ia harus mancari akal. Ketika Abu Nawas sedang berpikir, tiba-tiba hujan turun.

Begitu hujan turun, raja dan rombongan segera memacu kuda untuk mencapai tempat perlindungan terdekat. Namun karena derasnya hujan, raja dan para pengawal tetap basah kuyup.

Abu Nawas

Ketika waktu makan siang tiba, raja segera menuju tempat peristirahatan. Lalu, belum sempat baju mereka kering, Abu Nawas datang dengan menunggang kuda yang lambat. Raja dan para pengawal terperangah karena baju Abu Nawas tak basah.

Mereka pun bertanya-tanya, bagaimana pakaian Abu Nawas bisa tak basah sama sekali. Padahal dengan kuda yang paling cepat saja, mereka tak dapat mencapai tempat berlindung terdekat.

Belum juga mendapat jawaban, pada hari kedua Abu Nawas diberi kuda yang cepat ketika hujan hendak turun. Kini raja dan para pengawal mengendarai kuda-kuda lambat.

Setelah Abu Nawas dan rombongan kerajaan berpencar, hujan pun turun seperti kemarin. Tak perlu waktu lama, raja dan rombongan yang menunggangi kuda lambat pun seketika basah kuyup.

Sementara itu, saat makan siang tiba, Abu Nawas telah sampai di tempat peristirahatan lebih dahulu dengan pakaian yang kering. Melihat hal itu, raja pun kembali penasaran. Kini ia tak sanggup lagi menahan keingintahuannya.

BACA JUGA: Cara Kelola Hobi Agar Jadi Sumber Money

“Aku dengan kuda yang cepat tak sanggup mencapai tempat berteduh terdekat, apalagi dengan kuda yang lambat ini. Bagaimana kamu bisa?” kata raja.

“Saya sebenarnya tak melarikan diri dari hujan, tetapi begitu hujan turun saya secepat mungkin melepas pakaian dan segera melipat, kemudian mendudukinya. Ini saya lakukan sampai hujan berhenti.” Mendengar itu, mau tak mau raja tetap mengakui kecerdikan Abu Nawas. []

About Ibnu Majah

Check Also

Merayakan Kemerdekaan ke-79 ala Generasi Muda

Smarteen – Tujuh puluh sembilan tahun telah berlalu sejak Bapak Proklamator, Ir. Soekarno, membacakan naskah Proklamasi …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *