Dr. Yogi Ahmad Erlangga

Dr. Yogi Ahmad Erlangga, Muslim Indonesia Jenius Pemecah Rumus Helmholtz

Dr. Yogi Ahmad Erlangga

Smarteen.co.id — Hasil temuannya membuat banyak perusahaan minyak dunia sangat senang dan meminta bantuannya. Pasalnya, dengan rumus itu mereka dapat 100 kali lebih cepat dalam menemukan sumber minyak di perut bumi melalui gelombang elektromagnetik yang dipantulkan dari perut bumi dengan akurasi yang sangat tinggi.

Dia adalah Dr. Yogi Ahmad Erlangga. Pria kelahiran Tasikmalaya, Indonesia, 8 Oktober 1974 ini memang punya jasa besar dalam bidang ilmu pengetahuan. Tak tanggung-tanggung, kemampuannya memberikan manfaat yang luar biasa di kancah internasional.

Dr. Yogi Ahmad Erlangga juga menjadi Dosen di Alfaisal University, Riyadh, Arab Saudi. Karena jasanya, dia mendapat julukan ‘Habibie Muda’. Kehadirannya menjadi dosen di Alfaisal University, Riyadh, Arab Saudi juga menjadi kebanggan tersendiri bagi Kedutaan Besar Indonesia di Arab Saudi.

Pemecah Teka-Teki

Pria asli Tasikmalaya ini berhasil memecahkan rumus Matematika Persamaan Helmholtz yang membelenggu para pakar ilmu pengetahuan dan teknologi dan selama 30 tahun tak mampu dipecahkan.

“Banyak pakar yang menghindari penelitian untuk memecahkan rumus Helmholtz ini karena memang sangat sulit dan rumit,’’ kata sarjana yang cumlaude S1 dan S2 di Institut Teknologi Bandung (ITB) ini.

Ketika melanjutkan studi S3 di Belanda, pria yang saat itu juga menjadi dosen penerbangan di ITB ini tertantang oleh perusahaan minyak Shell yang minta bantuan Delft University of Technology (DUT) untuk memecahkan rumus Helmholtz.

Setelah mengadakan riset dengan menghabiskan dana sekitar Rp 6 miliar yang dibiayai Shell, berkat kejeniusannya, rumus itu mampu dia pecahkan. Dr. Yogi mencengangkan dunia Iptek, dan mendapat ucapan selamat dari universitas di Eropa dan AS.

Andai saja Yogi mau mematenkan hasil temuannya, mungkin dia akan mendapat uang yang sangat besar. Namun ilmuwan muda ini menolaknya, bahkan hanya menamakan termuannya itu ERLANGGA EQUATION. Menurutnya, mematenkan temuan ini justru akan menghambat perkembangan ilmu pengetahuan selanjutnya.

Di samping itu, tesis S3 yang ia susun di jurusan Matematika pada kampus yang sama di Delf, terpilih sebagai tesis terbaik di Belanda oleh MNC. “Saya ingin temuan ini dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, karena itu hak manusia. Hak ini bisa dijamin jika ilmu dimiliki publik dan bersifat open source,” kata Yogi merendah.

Industri yang bisa mengaplikasikan rumus ini antara lain industri radar, penerbangan, kapal selam, penyimpanan data dalam blue ray disc (keping DVD super yang bisa memuat puluhan gigabyte data), dan aplikasi pada laser.

Selain itu, ilmu lainnya yang berkaitan dengan gelombang elektromagnetik pun juga dapat mengaplikasikan rumus ini.

Buku mengenai persamaan Helmholtz yang dibuatnya saat masih di Belanda pun, dapat terjual dalam waktu singkat.

Obsesi Dr. Yogi Ahmad Erlangga

Khusus untuk ITB, obsesinya adalah ingin ITB bisa lebih besar lagi. Minimal, ITB menjadi perguruan tinggi terbesar dan berpengaruh di Asia. Karena, kalau hanya terbesar di Indonesia saja, sejak dulu juga sudah begitu. Serta Ingin melihat bangsa Indonesia maju dan dihormati bangsa lain.

“Saya pun masih memiliki obsesi pribadi. Keinginan saya adalah ingin melakukan penelitian tentang pesawat terbang yang menjadi spesialisasinya Aeronotika dan Astronotika, perminyakan, dan biomekanik,” kata pemenang penghargaan VNO-NCW Scholarship dari Dutch Chamber of Commerce yang punya kebiasaan salat lima waktu di masjid tersebut. [Dari Berbagai Sumber]

About admin

Check Also

Merayakan Kemerdekaan ke-79 ala Generasi Muda

Smarteen – Tujuh puluh sembilan tahun telah berlalu sejak Bapak Proklamator, Ir. Soekarno, membacakan naskah Proklamasi …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *