humor petinju

Humor Islami Abu Nawas: Petinju Kelas Berat

Smarteen.co.id — Di Bagdad, pada suatu hari banyak dipasang reklame pendaftaran pergulatan tinju kelas berat. Abu Nawas melihat reklame itu, ia kemudian berminat untuk mendaftar karena tertarik dengan iming-iming hadiah yang banyak.

Abu Nawas pun benar-benar mendaftarkan diri. Saat itu, panitia penyelenggara tampak heran melihat Abu Nawas yang hanya berbadan kecil berani mendaftarkan diri. Sementara, lawannya nanti adalah orang-orang berbadan besar, yang tentu saja tampak jauh lebih kuat dibanding Abu Nawas.

Singkat cerita, tibalah saatnya perhelatan tinju dilaksanakan. Pertandingan demi pertandingan telah selesai, dan kini sampai pada giliran Abu Nawas melawan petinju kelas yang paling berat.

Dipanggillah nama petinju yang akan melawan Abu Nawas. Ia memasuki arena dengan tampak garang. Tubuhnya tampak kuat. Orang-orang yang datang pun tampak tak tega jika harus menyaksikan Abu Nawas bertanding dengannya.

humor petinju

Namun, ketika nama Abu Nawas dipanggil, sampai berkali-kali, ternyata Abu Nawas tak menampakkan batang hidungnya. Alhasil, pertandingan Abu Nawas dengan petinju itu pun ditunda.

Petinju tadi geram, sebab ia telah mempersiapkan diri dengan matang untuk melawan Abu Nawas. Ia kemudian langsung menanyakan alamat rumah Abu Nawas, supaya bisa menemuinya secara langsung. Ia begitu penasaran, seperti apa sosok orang yang telah membuat pertandingannya tertunda. Sebelumnya, petinju itu belum pernah melihat calon lawannya.

BACA JUGA: Cerita Humor Islami Penuh Inspirasi; Abu Nawas Menghindari Hujan

Keesokan harinya, ia menuju rumah Abu Nawas. Betapa terkejutnya petinju itu ketika mendapati rumah Abu Nawas yang kosong, tetapi di halamannya terdapat beberapa celana pendek untuk tinju dengan ukuran yang sangat besar sedang dijemur.

Kontan saja nyali petinju itu down. Ia berkata dalam hati, ”Matilah aku, lawanku ternyata seseorang yang amat besar. Kalau aku kena pukulannya sekali saja, bisa langsung mati aku.”

Saat itu juga, ia memutuskan untuk mengundurkan diri dari jadwal pertandingan yang ditunda. Maka, Abu Nawaslah yang berhak memperoleh hadiah. Ada-ada saja. []

About Ibnu Majah

Check Also

Merayakan Kemerdekaan ke-79 ala Generasi Muda

Smarteen – Tujuh puluh sembilan tahun telah berlalu sejak Bapak Proklamator, Ir. Soekarno, membacakan naskah Proklamasi …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *