Oleh:
Ustaz Amin Rois, Lc.
Alumni Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir.
Smarteen.co.id — Agama kita memang tidak mengenal dosa warisan, karena hubungan antara dosa dan pahala merupakan hubungan sakral antara Khalik dengan makhluk. Namun, dampak dari sebuah pembiaran terhadap kemaksiatan yang merajalela maka Allah berfirman “Berhati-hatilah wahai kaum mukmin terhadap sebuah musibah yang tidak hanya melanda orang yang zalim, bermaksiat dan berdosa saja di antara kamu”, padahal kita mempunyai potensi dan wewenang untuk mencegah kezaliman dan kemaksiatan tersebut.
Ada beberapa musibah yang mau tidak mau korbannya adalah jamaah alias banyak orang. Pertama adalah pemimpin yang zalim. Walau lazimnya pemimpin itu satu, sejatinya mewakili maslahat dan mudarat banyak orang.
Bila pemimpin sebuah negara adalah orang zalim maka musibah yang menimpa bukan pada si pemimpin zalim saja, tetapi berdampak pada kesengsaraan rakyat satu negara.
Kedua adalah perpecahan. Manusia sebagai makhluk sosial tentu melazimkan antara satu dengan lainnya untuk berinteraksi bersama. Menghindari perpecahan itu bukan lantas berarti mengharuskan semua dimensi kehidupan dalam satu ragam saja.
BACA JUGA: Tambah Ilmu, tetapi Tidak Tambah Taat. Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Keberadaan ormas keagamaan, paguyuban kemasyarakatan, dan organisasi lain yang sangat majemuk tetap saja dipersilakan. Karena konsep keberagaman tidak satu garis lurus dengan perpecahan selama kita taat pada rambu-rambu, “Kebebasan seseorang itu berbatasan dengan kebebasan saudaranya yang lain.”
Bila kita sudah tidak mengindahkan lagi batasan-batasan agama, norma masyarakat, kebijakan pemerintahan, dan lebih mengunggulkan ego individu maupun kelompok tertentu maka perpecahan pasti akan menghampiri kita.
Dengan mudah kita akan melempar botol berisi bensin dan meledakkannya di kerumunan suporter bola tetangga. Dengan mudah kita akan ayunkan gear motor, samurai, dan celurit kepada teman sejawat yang berbeda baju SMA.
Apakah lantas kerusakan dan rasa sakitnya hanya terbatas pada mereka yang tawuran saja? Tidak. Musibah dari perpecahan itu akan mewujud berupa banyak kerusakan juga bagi yang ada di sekitarnya.[]