Tahun Baru

Kita adalah Kumpulan Hari-Hari

Oleh:
Ustaz Amin Rois, Lc.
Alumni Jurusan Tafsir dan Ulumul Qur’an, Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir.

Smarteen.co.id — Imam Syafi’i berkata dalam untaian diwan-nya, “Tinggalkan hari-hari dengan segenap peristiwa, dan tenangkan diri kala takdir menetapkan ketentuannya.”

Sobat Smarteen, 2019 sudah usai, kita harus menutup semua lembaran pertama hingga terakhir di tahun kemarin. Bila sebuah tahun itu ibarat buku kosong, maka setiap hari itu adalah sebuah pena bertinta yang mau tidak mau dia akan menggoreskan sesuatu.

Buku rekam jejak tahunan itu berisi tentang gerak tangan dan kaki, ucapan, pandangan, tempat dan semua peristiwa yang berhubungan dengan kita. Tidak hanya buku kita, semua peristiwa itu akan dicatat oleh duo malaikat Raqib dan Atid, dan bahkan bisa jadi tercatat secara digital bersama berkembangnya perangkat elektronik di ‘jaman now’. Lepas dari itu semua, Allah Mahatahu atas segalanya.

Lembaran tahun lalu memang harus ditutup, tetapi tidak lantas dikunci dan dibuang begitu saja, apalagi merasa tidak ada sesuatu di balik lembaran itu. Bagaimana pun juga, menurut Hasan al-Bashri, kita adalah kumpulan hari-hari, jika hilang satu hari dari kita ibarat hilang sekian serpihan dari jiwa dan raga kita.

BACA JUGA: Apa Kabar Masa Depan Kita? Sudah Siapkah Berprestasi dan Mewujudkan Mimpi?

Maka janganlah kita menyia-nyiakan dan ‘membuang’ satu hari dalam kehidupan kita. Bila satu kehidupan kita adalah sebuah kain yang dirajut dari benang, maka kehilangan satu hari adalah kehilangan sekian rajutan benang.

Oleh karena itu, kendati tinta tahun 2019 sudah mengering, tetapi kita masih bisa membaca buku catatan itu, jadikan ia sebagai bahan renungan dan muhasabah. Laiknya cermin untuk introspeksi diri, kita bisa melihat sisi lain dari diri kita untuk kemudian berbenah dan memantaskan diri. Laiknya kaca spion di sebuah kendaraan, kita perlu melihat ke belakang, tetapi putaran roda dan langkah kita harus melaju ke depan.

Dan, selamat tahun baru. Awali tahun barumu dengan menyebut nama Allah, ingatlah bahwa umur kita ada di genggaman-Nya, serta jangan terjebak dalam euforia dan hura-hura semata. Niatkan semua gerak dan langkahmu untuk perubahan dan kebaikan. Janganlah menyia-nyiakan waktu karena, “Demi masa, sesungguhnya manusia dalam kerugian”. []

About admin

Check Also

Merayakan Kemerdekaan ke-79 ala Generasi Muda

Smarteen – Tujuh puluh sembilan tahun telah berlalu sejak Bapak Proklamator, Ir. Soekarno, membacakan naskah Proklamasi …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *