Aturan Pendaki Gunung

Peraturan Tak Tertulis Pendaki Gunung

Smarteen.co.id — Lelaki itu memunguti sampah yang berserakan di ketinggian 1.726 mdpl. Selanjutnya, sebagian dibakar dan sebagian lagi dibawa turun. Dia adalah salah seorang penjual makanan di puncak Gunung Andong, Magelang, Jawa Tengah. Selain berjualan, dia juga rutin memunguti sampah yang ditinggalkan pendaki gunung. Terutama setelah akhir pekan, sampah lebih banyak berserakan dibanding hari-hari yang lain.

Gunung Andong memang menarik banyak wisatawan, terutama di akhir pekan. Akses yang mudah serta pemandangan alam yang menawan menjadikan gunung yang tidak terlalu tinggi ini tak pernah sepi pengunjung.

Namun, tidak semua orang yang mendaki ke gunung ini paham etika atau peraturan tak tertulis seorang pendaki. Salah satu yang harus menjadi perhatian adalah urusan sampah. Banyak orang yang tidak sadar bahwa ketika dia nge-camp, sampah-sampah bekas makanan dan yang lain harus dibawa turun kembali.

Selain sampah, masih ada banyak hal lagi yang harus menjadi perhatian seseorang yang mendaki gunung. Berikut Smarteen merangkumnya untuk Sobat semua…

Aturan Pendaki Gunung

Selalu Gunakan Peralatan Safety

Banyak orang yang meremehkan urusan safety saat naik gunung. Dengan alasan sudah sering ke sini, banyak yang kemudian membawa bekal dan peralatan ala kadarnya, seperti tak membawa senter, membawa air minum sedikit, malas membawa jas hujan, dan yang lainnya.

Kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi di gunung, Sobat. Minimal kamu harus membawa perbekalan yang bisa kamu gunakan untuk bertahan hidup jika kemungkinan buruk terjadi seperti tersesat atau terpisah dari rombongan, dan ini harus kamu bawa sendiri.

Jaga Sumber Air

Di gunung, sumber air menjadi hal yang amat berharga karena menyangkut kelangsungan hidup. Sumber air utamanya untuk diminum dan dimasak, jadi jangan sampai kemudian mengotori sumber air tersebut. Jika ingin mencuci peralatan memasak atau yang lainnya, ambil sebagian lalu bersihkan di tempat yang lain.

Jangan Memetik Edelweis

Sering terjadi, sampai viral, foto seorang pendaki gunung yang memetik bunga edelweis di gunung. Dia kemudian dihukum membersihkan sampah dan namanya di-blacklist. Di gunung mana pun, bunga Edelweis itu dilindungi, jadi kita tak boleh memetiknya, Sob. Jika kamu tertarik kamu bisa memotretnya atau ber-selfie sepuasnya. Jangan sampai namamu viral gara-gara melanggar peraturan ini ya, Sob.

Etika BAB

Walaupun kamu berada di tempat yang rimbun di gunung, jangan sekali-kali asal untuk urusan BAB. Ini bukan tempat pribadi, sehingga tentu kita harus memikirkan orang lain. Pastikan ketika BAB berada di tempat yang tidak terlihat dan tidak di dekat jalur pendakian.

Lalu, contohlah kucing, sebelum BAB galilah lubang lalu ketika selesai tutup kembali lubang itu. Jangan sampai orang lain terganggu dengan perbuatan kita ya.

Enggak mau kan, kalau kalian lagi enak-enak rebahan di pinggir pohon terus kena ‘jebakan’ gara-gara orang lain yang sembarangan ketika BAB di jalur pendakian gunung?

Vandalisme

Ini merupakan kasus yang terus terjadi sejak dulu hingga sekarang, sejak sebelum ada android hingga hampir semua orang punya smartphone. Untuk membuktikan cintamu pada seseorang bukan dengan menuliskan nama kalian berdua di tebing gunung atau batuan besar Sob, tetapi dengan mengikhtiari dengan baik lalu menghalalkannya.

Jadi, stop jadi generasi norak yang masih suka coret-coret di alam atau di tempat umum. Biarkan alam dengan segala pesona dan keindahannya tanpa ada coretan dari tangan-tangan iseng. []

About admin

Check Also

Merayakan Kemerdekaan ke-79 ala Generasi Muda

Smarteen – Tujuh puluh sembilan tahun telah berlalu sejak Bapak Proklamator, Ir. Soekarno, membacakan naskah Proklamasi …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *