Smarteen.com—Kita mungkin pernah mendengar istilah artis multi-talenta—yaitu mereka yang memiliki beberapa bakat di berbagai bidang kesenian, termasuk di dunia fashion. Saat Eropa berada di abad kegelapan, Cordoba dan Baghdad justru menjadi pusat kemajuan peradaban, termasuk dalam dunia mode. Di dunia Islam pernah muncul seorang bernama Ziryab. Dia adalah sosok artis multitalenta yang sesungguhnya. Keahliannya di berbagai bidang seperti filsafat, astronomi, matematika, fisika, geometri, puisi, kuliner, fashion, dan tentu saja musik.
Ziryab yang memiliki nama asli Abu Al-Hassan ‘Abu Ibn Nafi’ lahir pada tahun 789 M di Irak. Sebelumnya Ziryab adalah seorang bekas budak. Tidak ada yang mengetahui keturunan asli dari Ziryab. Ada yang mengatakan bahwa dia keturunan Persia, ada juga yang mengatakan dia berasal dari Kurdi. Namun sejarah mengatakan bahwa Ziryab yang dijuluki Blackbird ini memiliki kulit yang sangat hitam, namun bersuara sangat merdu dan berkarakter menarik.
Pencetus Musik Muslim
Dimulai dari Irak, tepatnya di ibukota Abbasiyah, Bagdad pada masa pemerintah Harun Al-Rashid, raja yang memiliki musisi kesayangan bernama Ishaq Al Mawsili, untuk mencetak kader musik istana dan membuka sekolah musik, salah satu muridnya adalah Ziryab. Tak disangka kalau Ziryab ternyata murid yang cerdas dan memiliki pendengaran yang tajam. Dia bahkan kerap kali mencuri dengar dan memperlajari lagu yang didendangkan gurunya padahal lagu Ishaq termasuk dalam lagu terkenal yang begitu komplek dan sulit dipahami. Kelak mereka dikenal sebagai bapak musik di dunia Arab.
Ziryab mengajarkan harmoni dan komposisi, kemudian mengembangkannya secara mendalam pada abad berikutnya. Dalam teori musik, dia menetapkan parameter metrikal dan ritmikal bebas serta menciptakan cara baru untuk berekpresi yang disebuat Maluf—yaitu semua bentuk nyanyian klasik yang didasarkan pada puisi arab klasik yang lebih dikenal sebagai qasidah atau ode yang didalamnya adalah muwashsah—bentuk post klasik yang terkait dengan qasidah namun struktur inti maluf yaitu nuba—dua gerakan musikal yang saling berpadu dalam satu maqad tunggal dan melahirkan melodi serta improvisasi dalam sebuah skala.
Pencipta lute
Pada masa pemerintah Harun Al Rashid, saat raja memerintahkan Ziryab untuk mengulang penampilannya. Dia lalu mengeluarkan alat musik ciptaannya, sebuah alat musik Oud atau Barat menyebutnya lute, alat musik petik sejenis gitar yang sudah disempurnakan. Kemudian dia membawanya ke Cordoba dan akhirnya marak dimainkan oleh para musisi di sana.
BACA JUGA: Zakariyya ar-Razi, Ilmuwan Muslim Serbabisa yang Klasifikasikan Zat Kimia Jadi 3 Bagian
Pada tahun 822 M, saat berkunjung ke Andalusia Spanyol. Ziryab disambut baik oleh penguasa wilayah tersebut, Abdurrahman. Karena talenta yang dimilikinya Ziryab lalu didapuk menjadi menteri kebudayaan. Dia juga mendapat akses tak tebatas untuk mengeplorasi potensi seni di dalam dirinya.
Ziryab mengenalkan tradisi tiga hidangan (three couse meal) ke dalam budaya makan bangsa Eropa yang masih digunakan hingga sekarang. Dia yang mengganti gelas perak menjadi gelas kristal yang bening, memperkenalkan taplak meja untuk memperindah nuansa hidangan termasuk meletakkan vas bunga di tas atasnya, dia juga mendesain sendok sup dan memperkenalkan tusuk gigi.
Tidak hanya itu saja kemampuannya. Di bidang fashion, dia mendandani penduduk Cordoba dengan pakaian yang pantas di setiap musim dan perhelatan. Dia memperkenalkan pasta gigi, budaya mencukur bagi laki-laki, model rambut, termasuk mengatur trend potongannya.
Ziryab juga memperkenalkan permainan catur yang memadukan unsur kecerdasan dan seni mulai dari istana sampai ke ke masyarakat umum.
Apa yang diajarkannya langsung menjadi trend di masyarakat dan menyebar luas. Dengan hanya menirunya saja, orang-orang segera mendapatkan status dan prestise. Hingga kini jejak artistiknya masih terlihat dan mengubah wajah eropa menjadi lebih berkelas dan beradab.