Smarteen.co.id — Assalamu’alaikum, Guys. Kata ‘galau’ menjadi kata yang ngetrend sekali zaman ini. Ia menyerang manusia dari kecil hingga dewasa, di mana hati seseorang menjadi kacau, bingung tak karuan.
Galau, jika diartikan adalah tidak karuan, suatu sifat yang dimiliki manusia. Iya juga sih, tetapi yuk kita coba cari tahu cara menghadapi galau dari sudut pandang Islam.
Dalam Islam galau adalah suatu ujian yang diberikan Allah kepada manusia agar kita selalu ingat kepada-Nya, “Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Q.S. Al-Baqarah: 155)
Tuh, kan Sobat, Allah memberi ujian kepada kita agar kita mendapatkan berita gembira dari-Nya.
Terkadang gini, Sob. Kita para remaja salah untuk melampiaskan kegalauan. Ada sebagian remaja yang melampiaskan kegalauannya dengan sedih berjam-jam, berhari-hari, bahkan berbulan-bulan.
BACA JUGA: Orang Tua Sering Bertengkar, Inilah Hal yang Harus Kamu Lakukan
Bahkan ada yang melampiaskan galau dengan cara bunuh diri na’udzubillah. Padahal masih ada cara yang baik bagi kita untuk melampiaskan kisah galau kita. Salah satunya yaitu dengan membaca Al-Qur’an, karena apabila kita membaca Al-Qur’an kita akan mengingat Allah.
Insya Allah kita akan merasa tenang, Allah akan mudahkan kita untuk menyelesaikan segala persoalan-persoalan yang kita hadapi, curhatlah kepada Allah karena sesungguhnya hanya Allah tempat kita kembali dan meminta.
Sesungguhnya semua masalah kita itu belum seberapa dibandingkan beban amanah yang telah diberikan Allah kepada Rasulullah Saw. Beliau dicaci, diejek, diludahi dan bahkan diusir dari kampung halamannya hanya untuk menyebarkan Islam.
Maka, apakah patut bagi kita galau di hadapan Allah Swt? Jawabnya, tidak. Sekarang mari kita move on dari masa lalu kita, karena adanya masa lalu bukan sebagai ajang penyesalan, tetapi agar kita bisa memperbaiki iman kita di masa mendatang. []
Imam Arwani Khoirullah
Ponpes SMA Sceince Plus Baitul Qur’an, Sragen