cara menerima kegagalan

Cara Menerima Kegagalan Menurut Motivator Aa Deda

Smarteen.co.id — Sepanjang tahun kemarin, apakah ada banyak rencana atau resolusimu yang tak tercapai? Tenang, bukan hanya kamu. Banyak orang lain yang juga mengalaminya. Di sini, akan dibagikan beberapa cara menerima kegagalan.

Sekarang, kamu hanya perlu melupakan segala penyesalan itu. Yang lalu, biarlah berlalu. Ambil hikmahnya, kemudian kembali fokus untuk menata rencana-rencana baru. Insya Allah masih ada waktu untuk mewujudkan segala sesuatu.

Kali ini, bersama Abdurrahman Yuri alias Aa Deda, motivator sekaligus adik kandung Aa Gym, Smarteen membahas soal semangat baru yang harus diperjuangkan oleh pemuda di awal tahun seperti ini. Kira-kira apa saja? Simak ulasan berikut ini.

cara menerima kegagalan

Jika banyak rencana yang gagal dicapai pada tahun sebelumnya, apa yang harus kita lakukan? Supaya kita tidak down, dan terus bisa produktif sekaligus berprestasi ke depan?

Kegagalan itu mah lumrah. Setiap orang pasti juga pernah ditipu, pernah gagal, pernah ada masalah. Karena yang namanya manusia ya begitu. Allah mah menciptakan kesempurnaan nanti di akhirat.

Orang main sepak bola misalnya, sudah berkali-kali melakukan tendangan ke gawang lawan, tetapi selalu bisa dihadang oleh kiper, berarti kan gagal meraih gol. Untuk pemain yang hebat, hal seperti itu tidak akan menjadikannya lemah.

Ada petinju, berkali-kali meninju, lawannya tetap bertahan. Eh sekalinya dia kena balasan tinju, langsung jatuh. Kalau petinju yang hebat, mengalami hal itu, juga nggak akan langsung menyerah. Tetap berusaha.

BACA JUGA:  KISAH NYATA: Pengalaman Menghadapi Kegagalan Sampai Kecewa

Kegagalan itu memang bagian dari kehidupan. Sama seperti keberhasilan juga. Kan ada sakit, ada sehat. Ada untung, ada rugi. Dipuji, dicaci. Berarti kalau ada berhasil, pasti ada juga gagal. Semua itu ritme kehidupan yang harus kita sikapi dengan biasa-biasa saja. Wajar. Jangan terlampau mendramatisasi.

Kita kadang kan tidak sadar, ketika mengalami suatu kegagalan, di saat yang sama—di sisi yang lain—kita ternyata juga mendapat berbagai kesuksesan. Jadi, kita hanya perlu mengubah cara pandang saja. Itu bsalah satu cara menerima kegagalan. Jangan hanya fokus pada kegagalan yang dialami, tapi fokus pada kesuksesan-kesuksesan yang juga diperoleh—apa pun itu.

Kalau ada pemuda yang menyerah atas cita-citanya, sebagai teman, apa yang bisa kita lakukan untuk membantu menyemangatinya?

Berkaitan cita-cita, kita kan tidak pernah tahu apa takdir Allah yang diberikan kepada dia. Yang paling penting, kita ajak dia untuk terus memperbaiki ibadah kepada Allah serta melakukan hal-hal yang positif.

Jadi, meskipun hal positif itu tidak secara langsung berkaitan dengan cita-cita yang dimiliki, insya Allah kelak tetap akan berguna. Contohnya saya, dulu waktu masih kuliah ikut organisasi sana-sini. Padahal juga nggak tahu nanti gunanya untuk apa. Eh, sekarang benar-benar baru tahu manfaatnya. Pelajaran leadership-nya berguna, semuanya berguna, tidak ada yang sia-sia.

BACA JUGA: Cara Agar Selalu Semangat dalam Menjalani Hidup

Orang yang menyerah atas cita-cita itu biasanya karena pernah mencoba sekali dan gagal, kan? Padahal, dalam setiap kegagalan, pasti ada pembelajaran di sana. Kita hanya perlu mengemasnya menjadi bahan baku untuk terus maju.

Dalam kehidupan, sebagai manusia kita kan harus berjuang. Nah, menurut Aa, perjuangan yang harus kita lakukan itu batasnya sampai apa sih? Apakah kita harus berjuang terus sampai berhasil, atau sampai pada titik apa?

Sampai titik akhir hayat. Karena berjuang itu sejatinya untuk bersyukur, termasuk juga untuk bersabar. Inti berjuang itu sederhana, jadi kita berjuang itu untuk menggapai pertolongan Allah.

Menurut Aa, pemuda yang kelak akan sukses itu ciri-cirinya seperti apa?

Yang 2-at. Pemuda yang setiap hari semakin taat, dan semakin memberikan manfaat. Sesimpel itu. Demikianlah ulasan tentang beberapa cara menerima kegagalan yang bisa Sobat coba dalam menjalani kehidupan. [Ibnu Majah]

About Ibnu Majah

Check Also

Merayakan Kemerdekaan ke-79 ala Generasi Muda

Smarteen – Tujuh puluh sembilan tahun telah berlalu sejak Bapak Proklamator, Ir. Soekarno, membacakan naskah Proklamasi …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *