Smarteen.co.id — “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dari masyarakat dan dari sejarah.”
Demikian salah satu ungkapan Sastrawan Besar Indonesia, Pramoedya Ananta Toer, yang menjadi pelecut semangat bagi banyak orang untuk mulai menulis. Termasuk bagi remaja asal Bogor, Laksita Maheswari Gunawan.
Laksita, demikian pelajar kelas 8 MTsN 1 Kota Bogor ini biasa disapa, sudah berhasil menerbitkan puluhan buku di usianya yang masih belia.
Hingga saat ini, ia setidaknya telah menerbitkan 22 buku yang terdiri dari 15 buku antologi komik, 5 buku antologi cerpen, 1 buku antologi puisi, dan 1 buku antologi surat.
Buku antologi Laksita yang berjudul “Stay Safe, Bunda!” bahkan memenangi kategori “KKPK OF THE YEAR” pada ajang KKPK Awards 2020 lalu.
BACA JUGA: Rona Nisrina Fikri, Siswi Pembuat Sepeda Cerdas
KKPK atau Kecil-Kecil Punya Karya merupakan produk buku anak terbitan DAR! Mizan, salah satu lini penerbitan buku Grup Mizan. Wah, keren sekali, kan?
Jika sedikit menengok ke belakang, cerita pertama Laksita berjudul “Lomba Lari di Hari Minggu” yang ditulis pada 2014, ketika ia masih duduk di bangku kelas 1 SD.
Butuh waktu selama 5 tahun bagi Laksita untuk berani mengirimkan naskah ceritanya ke penerbit untuk pertama kalinya.
Namun, hal tersebut selanjutnya menjadi pintu pembuka bagi karya-karya Laksita yang lain hingga akhirnya diterbitkan.
BACA JUGA: Profil Faris Muhammad Tsaqif, Cinta Matematika Sejak Belia
Selain menerbitkan buku, Laksita juga memiliki prestasi lainnya. Semasa SD, ia pernah menjadi Peraih Tahfidz Tertinggi (4,5 juz) di sekolahnya—SDIT Kaifa (2020), Juara 3 Story Telling Antar-SD/MI Se-Bogor Raya (2018), Juara 3 Lomba Robotic “Independence Day” Se-Bogor Raya (2017).
Juga Peraih Tahfidz Terbaik Kategori Tartil Juz 28 (2017), Peraih Tahfidz Terbaik Kategori Tartil Juz 30 (2016), serta Juara 1 Lomba Tahfidz Festival Muharram.
Laksita yang gemar menulis dan membaca ini sekarang aktif menekuni dunia kepenulisan bersama GARDA (Gabungan Jurnalis Muda) MTsN 1 Kota Bogor, sebuah ekskul jurnalistik sekolah.
Dikarenakan usianya yang sudah mencapai batas maksimal penulis KKPK, Laksita mulai belajar menulis cerita di Wattpad dan Penerbit Ellunar Publisher.
“Aku pengin jadi penulis sekaligus hafidzah Al-Qur’an 30 juz. Karena sukses diperlukan bukan hanya di dunia aja, tapi di akhirat juga, kan?” ungkap Laksita.
BACA JUGA: Pemuda Berprestasi di Tangerang Ini Ingin Bermanfaat Bagi Masyarakat, Simak Apa yang Dia Lakukan!
Keseharian remaja pecinta kucing tersebut kini banyak dihabiskan untuk mengerjakan tugas sekolah, hafalan Al-Qur’an, serta menulis.
Pada 25 Agustus 2021 kemarin, untuk pertama kalinya Laksita juga berkesempatan mengisi kelas menulis tingkat dasar yang diadakan oleh ekskul menulis dari salah satu sekolah dasar, SDIT Darul Abidin.
“Tentunya semua itu tidak lepas dari yang namanya ikhtiar, berdoa, lalu tawakal kepada Allah, serta doa dan dukungan orang tua dan orang-orang di sekitar,” ujar Laksita. [Istimewa/Luthfia Quinnzha Avara N.]