Pantai Siung Gunungkidul, Tempat Kece untuk Bersantai

“Bu, kami agak telat sampai lokasi, jalanan macet. Sampai lokasi mungkin pukul 10 malam. Sudah disiapkan makan belum? Kalau belum, kami mampir makan di jalan.”

“Sudah, Mas, sampai lokasi makanan sudah siap nanti.”

***

Smarteen.co.id — Perjalanan masih satu setengah jam untuk sampai ke lokasi, aku hanya memastikan apakah nanti benar sudah ada makanan atau belum.

GPS sudah lock sejak masuk kawasan Sritex, Sukoharjo, 2 mobil langsung tancap gas melanjutkan perjalanan menuju ke Pantai Siung, Gunungkidul.

Menginap di pantai, apa yang ada dalam bayangan kamu, Sobat? Api unggun di atas pasir di depan tenda yang menghadap langsung ke laut lepas?

Duduk bersila menikmati kopi di penginapan dengan view cakep di bibir pantai? Kali ini sama sekali berbeda, Sobat. Yuk, simak serunya bersantai di Pantai Siung.

Google Maps Offline Sampai Lokasi

Untuk menuju lokasi pantai Siung, Sobat semua tak perlu khawatir karena hanya berbekal dengan Google Maps offline kamu sudah dipandu sampai lokasi dengan akurat. Kenapa harus offline? Karena di lokasi Pantai Siung sinyal handphone susah didapat. Solusinya, pastikan kamu sudah download maps offline ya.

Bagaimana akses jalannya? Halus, Sobat, tenang aja! Mau motoran, mobilan, sepedaan pun tak masalah. Akses mudah, mulus sampai ke tempat parkir, tepat di tepi pasir pantai. Tempat parkir pun luas, mau motor, mobil pribadi, truk atau bus pun muat ke lokasi ini.

Kali ini kami tidak nge-camp dengan tenda, bukan pula di homestay yang mewah, tetapi menginap di penginapan milik Ibu Wati.

Kami menginap di ruangan semacam basecamp pendaki gunung. Dengan ruangan yang luas beralaskan tikar, dan dinding yang hanya setengah menutupi ruangan. Setengahnya lagi? Tak ada apa-apa, langsung menghadap pantai. Seru kan?

Tempat menginap ini pun terjangkau, hanya Rp 10 ribu per orang untuk menginap dan Rp 13-20 ribu untuk sekali makan, prasmanan. Hmmm mantap. Begitu sampai, menurunkan barang-barang, lalu suguhan makan malam sudah siap.

Malam hari setelah makan, kami menghabiskan waktu untuk berfoto di tepi pantai. Kembali ke penginapan saat gerimis mulai turun menjelang tengah malam.

Esok paginya, kami bisa menunaikan Salat Subuh berjamaah di tempat yang kami gunakan untuk menginap, karena mushola yang tersedia ukurannya sangat kecil. Bahkan beberapa orang yang nge-camp dengan tenda di pantai ikut berjamaah bersama kami.

Di Siung Ngapain Aja?

Pagi hari, kecantikan pantai ini mulai tampak. Ombak laut yang tak terlalu besar di bibir pantai menjadikan banyak orang main air bahkan mandi di sini. Sebagian orang lebih memilih bersantai di atas pasir, sebagian lagi memilih bermain bola.

Smarteen lebih memilih untuk naik ke atas tebing, tentu saja, view yang akan kita dapatkan lebih keren lagi. Untuk naik ke atas tebing, kita harus membayar Rp 2 ribu. Bukan harga yang mahal kok, sebanding dengan apa yang akan kita dapatkan di atas. View Pantai Siung dari tempat yang lebih tinggi lagi.

Di atas, ada banyak sekali camping ground yang bisa kita gunakan untuk mendirikan tenda. Agak sedikit menyesal sih, kenapa kami enggak bawa tenda lalu nge-camp aja di sini.

Buat kamu yang ingin nge-camp, Smarteen sarankan naik ke atas saja, keren deh. Tentu saja harus hati-hati, angin yang berembus lebih kencang dan jika hujan tanpa ada penghalang apa pun.

Selesai jelajah, kami kembali ke penginapan untuk sarapan pagi dan berbagi file dari kamera masing-masing. Di luar tiba-tiba hujan turun cukup deras. Nasi hangat, sayur sop, ayam goreng, cenggereng, dan teh panas menemani kami sambil menikmati pemandangan laut yang mulai diguyur hujan.

Ternyata menginap di penginapan ada untungnya, terutama ketika hujan seperti ini. Pagi ini benar-benar santai di pantai. [Taufik]

About admin

Check Also

Waduk Kedung Ombo , Tempat Menikmati Ikan Bakar di Atas Air

Grobogan – Waduk Kedung Ombo merupakan salah satu waduk terbesar di Indonesia. Waduk Kedung Ombo …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *