Smarteen.co.id — Ekstrakurikuler pencak silat di sekolah mungkin memang lebih identik dengan siswa laki-laki, sebab olahraga ini bisa dibilang cukup ekstrem. Namun, bagi Tri Hastuti, silat adalah ‘dunia’ yang dicintainya.
Ya, Tri adalah seorang anak perempuan yang menggeluti dunia persilatan sejak masih duduk di bangku sekolah dasar. Seperti ekstrakurikuler silat pada umumnya, anggota di sana pun kebanyakan adalah laki-laki. Namun, hal itu tak membuat Tri minder sedikit pun. Ia justru termotivasi untuk giat berlatih agar kemampuannya lekas berkembang.
Kala itu, Tri mengaku selalu berlatih sebanyak 5 kali dalam sepekan. Semangatnya memang tengah menggebu-gebu. Namun seiring berjalannya waktu, satu persatu temannya mulai meninggalkan ekstrakurikuler. Puncaknya, saat Tri masuk ke kelas VI, ia menjadi satu-satunya anggota yang masih bertahan. Beruntung, sang guru pembimbing masih bersedia mengajarinya, dalam bentuk latihan privat.
Berkat kegigihannya dalam berlatih, Tri pun berhasil memenangkan berbagai kejuaraan, mulai dari tingkat kecamatan hingga provinsi. Prestasi ini terus berlanjut sampai Tri masuk ke bangku SMA, tepatnya di SMAN 3 Sukoharjo. “Kuncinya, kita harus rajin berlatih. Jangan hanya berlatih saat ada kejuaraan saja,” ungkap Tri, menjelaskan kiat suksesnya.
Di samping itu, bagi Tri, ibadah juga merupakan faktor penentu keberhasilan. Intinya, tanpa ibadah tidak akan berkah. Tri pun menuturkan bahwa ia tak pernah meninggalkan Salat Fardu dan Salat Sunah lainnya.
BACA JUGA: Hanafia Salma Arifani, Taekwondoin Muda Berprestasi yang Hobi Membaca
Sampai saat ini, setidaknya Tri telah mengharumkan nama SMAN 3 Sukoharjo dengan memenangkan beberapa kejuaraan pencak silat, di antaranya menjadi juara II Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) tingkat eks-Karesidenan Surakarta tahun 2019 dan peringkat I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII Provinsi Jawa Tengah tahun 2019.
Ke depan, siswi yang baru saja naik ke kelas XI ini berencana untuk melanjutkan perjuangannnya sampai tingkat nasional. Baginya, untuk menjadi yang terbaik perlu fokus pada satu titik yang ingin ditekuni dan kembangkan. “Tapi bukan berarti kita tidak boleh mencoba hal lain. Namun jika ingin ahli dalam suatu bidang, kita harus fokus satu dahulu hingga benar-benar yakin bahwa kita memang telah mahir di bidang tersebut,” pungkasnya. []
TEEN JOURNALIST
Nurjanah Pujirahayu
SMAN 3 Sukoharjo