jaga hatimu

Save Your Heart, Jangan ‘Main Api’ dengan Hati

“Aku nggak pacaran kok, kita hanya temenan aja, enggak lebih.”

“Ah enggak, kita nggak pacaran, ya kalau sama Rani sih aku udah kenal baik sama dia, nyambung aja kalau ngobrol.”

Ooh, Rangga? Kakak kelas yang hobi basket itu? Enggak, kita temenan aja. Dia kan orangnya baik, care, nyaman aja rasanya berteman sama dia.”

Smarteen.co.id — Sobat Smarteen yang smart dan sholih, adakah di antara teman kamu yang menjawab seperti itu ketika ditegur tentang kedekatannya dengan ‘temannya’?

Berasa cocok dengan teman lawan jenis, berasa nyaman, berasa nyambung, berasa-berasa dan yang lainnya bisa menjadi celah untuk setan datang membisikkan keburukan-keburukan yang mendekatkan seseorang kepada zina.

Zina? Enggak lah, itu terlalu jauh. Masak iya, hanya gara-gara seperti itu kemudian menjadikan seseorang berzina. Hmmm, tunggu dulu. Simak penjelasan selanjutnya ya, Sob.

Jangan ‘Main Api’ dengan Hati

Perasaan-perasaan cinta yang muncul itu adalah normal kok. Tinggal bagaimana kemudian kita mengelola dan mengontrolnya agar senantiasa berada di jalan yang benar.

Sering permasalahan yang muncul kemudian adalah galau. Penyebab galau sebenarnya sering kita sendiri yang memulai.

Mulai PDKT, mulai kasih perhatian lebih, mulai kepoin akun media sosialnya, mulai berani ngajakin ngobrol. Ujung-ujungnya ada yang baper, ada yang kangen sama orang yang tidak halal untuk dikangeni. Hmmm, sampai di sini sudah paham kan, siapa yang mengundang baper?

BACA JUGA: Tips Menjaga Hati Agar Tak Tergoda untuk Pacaran

Hati-hati dengan jerat-jerat perangkap setan, Sob. Karena ia sangat lihai membungkus kemaksiatan seolah-olah itu baik dan enggak apa-apa.

Boleh jadi, kita memang enggak pacaran karena kita sudah tahu bahwa pacaran itu adalah salah satu jalan yang mengarah kepada zina. Namun, sudahkah kita menjaga diri dari segala sesuatu yang mengarah ke sana?

Bentuk-Bentuk Zina

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah Ra, Rasulullah Saw bersabda, “Setiap anak Adam telah ditakdirkan bagian untuk berzina dan ini suatu yang pasti terjadi, tidak bisa tidak. Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.” (H.R. Muslim no. 6925)

Imam Nawawi, seorang ulama besar Syafi’iyyah, berkata, ”Makna hadis ini adalah bahwa anak Adam telah ditetapkan bagian untuk berzina. Di antaranya ada yang berbentuk zina secara hakiki yaitu memasukkan kemaluan kepada kemaluan yang haram.

BACA JUGA: Cara Menolak Ajakan Pacaran Tanpa Menyinggung Perasaan

Di samping itu juga ada zina yang bentuknya simbolis (majas) yaitu dengan melihat sesuatu yang haram, mendengar hal-hal zina dan yang berkaitan dengan hasilnya; atau pula dengan menyentuh wanita ajnabiyah (wanita yang bukan istri dan bukan mahram) dengan tangannya atau menciumnya; atau juga berjalan dengan kakinya menuju zina, memandang, menyentuh, atau berbicara yang haram dengan wanita ajnabiyah dan berbagai contoh yang semisal ini; bisa juga dengan membayangkan dalam hati.

Semua ini merupakan macam zina yang simbolis (majas). Lalu kemaluan nanti yang akan membenarkan perbuatan-perbuatan tadi atau mengingkarinya. Hal ini berarti ada zina yang bentuknya hakiki yaitu zina dengan kemaluan dan ada pula yang tidak hakiki, atau yang mendekati hal ini. Wallahu a’lam” (Syarh An Nawawi ‘ala Muslim). []

About admin

Check Also

Merayakan Kemerdekaan ke-79 ala Generasi Muda

Smarteen – Tujuh puluh sembilan tahun telah berlalu sejak Bapak Proklamator, Ir. Soekarno, membacakan naskah Proklamasi …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *