Smarteen.co.id — Di saat harga cabai hari ini semakin meroket saja, beberapa pelajar di Wonogiri dulu pernah berinovasi dengan membuat abon cabai. Tampaknya, dalam situasi seperti sekarang, keberadaan abon tersebut bisa sangat bermanfaat.
Berikut ini adalah kisah perjalanan beberapa siswa dari SMA Negeri 1 Baturetno, Wonogiri dalam menemukan kreasi abon cabai. Yuk kita simak. Siapa tahu kamu akan mendapat inspirasi untuk menciptakan sesuatu yang baru dalam rangka turut berkontribusi menyelesaikan masalah di masyarat.
Hai, Sobat Smarteen! Beberapa tahun lalu, SMA Negeri 1 Baturetno, Wonogiri berhasil masuk dalam 10 besar lomba penelitian yang diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Wonogiri.
Aku dan dua orang temanku, Tiara Selvi Anggraini dan Dessela Takbir Riyanti, melakukan penelitian mengenai pembuatan cabai sebagai abon pedas tanpa bahan kimia, seperti MSG dan pengawet. Jadi, insya Allah sehat!
Kami meluncurkan produk yang bernama ACABIQ alias Abon Cabai Ayam Pedasku. Hm… seperti apa ya wujudnya? Simak terus, ya!
Dilatarbelakangi Fluktuasi Harga Cabai
Penelitian ini kami lakukan karena harga cabai kerap mengalami fluktuasi. Suatu ketika harga cabai bisa sangat mahal, seperti yang terjadi saat ini. Berita harga cabai rawit hari ini menunjukkan kalau harga cabai memang semakin meroket saja karena keberadaan cabai yang cukup langka.
Namun, suatu ketika harga cabai akan sangat jatuh ketika panen melimpah. Beberapa petani bahkan sampai membuang cabai hasil panen yang masih bagus karena harga jualnya sangat rendah.
Wah, sayang banget, kan? Padahal, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pemanfaatan cabai harus seimbang—baik ketika musim panen, maupun belum saatnya panen.
BACA JUGA: Lezatnya Samyang, Mi Khas Korea Selatan yang Cocok Dinikmati Bersama Orang Tersayang
Oleh sebab itu, pemanfaatan cabai yang kami olah menjadi bubuk abon ini tentu bisa menjadi inovasi baru untuk mengatasi masalah yang dialami para petani cabai.
Belum lagi di zaman sekarang, orang-orang umumnya menginginkan segala sesuatu yang serbapraktis. Maka, kehadiran ACABIQ ini sangat cocok untuk memenuhi keinginan tersebut. ACABIQ bisa dikonsumsi langsung sebagai camilan, ataupun dicampur dengan makanan lain, seperti nasi.
Rasanya? Tentu saja tak mengecewakan. Apalagi buat kamu yang suka banget makanan pedas. ACABIQ menawarkan perpaduan pedas cabai dan manis abon ayam yang aduhai banget.
Memberdayakan Petani Cabai
For your information, untuk memproduksi ACABIQ, saat ini kami bekerja sama dengan beberapa petani cabai di wilayah Baturetno, Wonogiri. Belum banyak sih, biasanya dalam sekali produksi, kita baru membuat 30-40 pcs ACABIQ dengan bahan baku 3-4 kg cabai.
Caranya bagaimana? Singkatnya, kami buat olahan dari cabai yang sudah dibersihkan isinya dan dikeringkan selama kurang lebih satu pekan. Cabai kering tersebut kemudian dihaluskan dan dicampur ke dalam abon ayam.
Setelah jadi dan dikemas, ACABIQ kemudian kami pasarkan secara langsung di wilayah Baturetno dengan memanfaatkan reseller yang tersebar di beberapa sekolah tingkat SMP dan SMA.
BACA JUGA: Resep Ayam Bakar Gampang Dibuat
Nah, buat Sobat di luar Baturetno yang juga ingin mencicipi ACABIQ, kamu bisa pesan melalui akun instagram @acabiq_ dengan harga yang cukup terjangkau. Hanya dengan merogoh kocek sebesar Rp. 15.000 kamu sudah bisa mendapatkan 1 pcs ACABIQ ukuran 100 gr. Abis itu, bisa langsung makan dengan lahap, deh. Btw, sekalipun dibuat tanpa pengawet kimia, ACABIQ tetap bisa tahan sampai 4 bulan, lho.
Ke depan, kami berharap produk ACABIQ ini dapat kian digemari oleh masyarakat. Oleh sebab itu, kami pun sudah berencana untuk mengurus berbagai perizinan legalnya agar ACABIQ dapat diproduksi dalam jumlah yang lebih banyak.
Kalau penjualan ACABIQ tinggi, berarti semakin banyak petani cabai yang terbantu, kan? Nah, inilah tujuan utama kami. Membantu sesama. Kalau kemudian kami mendapat keuntungan juga, itu bonus saja, sih.
Demikian, semoga bermanfaat dan bisa menjadi solusi untuk turut mengatasi permasalahan harga cabai yang kini semakin tinggi. []
TEEN JOURNALIST
Ramzani Lutfi Syarifah
SMAN 1 Baturetno, Wonogiri