Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia

Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia, Ini Pesannya untuk Umat Islam

Smarteen.co.id — Bangsa Indonesia kembali berduka. Ulama ternama, Syekh Ali Jaber meninggal dunia hari ini, Kamis (14/1). Berdasarkan unggahan status Ustaz Yusuf Mansur di Instagram @yusufmansurnew, Syekh Ali Jaber meninggal sekitar pukul 08.30 WIB di Rumah Sakit Yarsi Jakarta.

“Insya Allah beliau syahid. Kurang lebih 16 hari dirawat. Semalam dikabarkan bahwa kondisinya kritis. Lalu saya sebar ke para ulama, kiai, sejumlah tokoh, Syekh Ali kritis. Tolong doain,” ujarnya sambil menangis.

Meninggalnya Syekh Ali Jaber, terangnya, menjadikan Bangsa Indonesia kehilangan ahli Al-Qur’an, kehilangan pejuang Al-Qur’an. Kehilangan seorang dai yang ikhlas. Dai yang meninggalkan negaranya untuk berdakwah di Indonesia.

“Insya Allah syahid, husnul khotimah. Mohon disalatkan gaib di masjid-masjid, musala-musala, pesantren-pesantren,” jelasnya.

Ia menceritakan banyak kenangan Ustaz Yusuf Mansyur dengan Syekh Ali Jaber. Sementara itu, untuk penyebab kematian Syekh Ali Jaber, ia juga menjelaskan bahwa sebelumnya Syekh Ali Jaber memang terkena Covid-19. Namun ketika Syekh Ali Jaber meninggal dunia, ia dalam kondisi negatif Covid-19.

Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia

Pesan Syekh Ali Jaber Agar Umat Islam Selalu Menjaga Alquran

Sementara itu, sekitar 2 tahun lalu, Takmir Masjid Agung Al-Aqsha Klaten bekerja sama dengan PPPA Darul Qur’an, dan Forum Komunikasi Aktivis Masjid (FKAM) mengadakan Tablig akbar bertema “Keluarga sampai Janah–Nya” di Masjid Agung Al Aqsha, Klaten, Kamis (26/9). Kajian tersebut menghadirkan Syekh Muhammad Ali Jaber dari Jakarta.

Dalam pemaparan materinya, Syekh Ali Jaber berpesan dua hal agar seorang muslim insya Allah bisa menuju surga-Nya.Pertama, agar umat Islam selalu menjaga Alquran. Ia menyampaikan Allah suka dengan hambanya yang selalu berzikir, tetapi zikir yang paling disukai Allah adalah membaca Alquran.

Orang yang menjaga Alquran akan mendapat syafaat di hari kiamat seperti dalam hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Muslim, “Bacalah Alquran karena ia akan memberikan safaat kepada para sahabatnya.”

BACA JUGA: Kata Ustaz tentang Cara Menghindari Ghibah Menurut Islam

Syekh Ali Jaber juga menyampaikan bahwa orang yang selalu menjaga Alquran, di hari akhir, Alquran akan berkata untuk memberikan perhiasan kepada yang menjaganya, diberi jubah yang harganya lebih mahal dibanding dengan dunia, diberi mahkota yang cahayanya lebih indah dari sinar matahari.

Makna menjaga Alquran, terangnya, yaitu membaca dan mengamalkannya. Tidak ada alasan untuk tidak membaca Alquran, orang yang mendengarkan orang yang membaca Alquran mendapat pahala seperti orang yang membaca.

Mendengar di sini bukan sekadar mendengar kemudian berlalu, tetapi mendengar dan ikut mengamalkan apa yang ada dalam kandungan Alquran yang dibaca.

Pesan Syekh Ali Jaber untuk Umat Islam Agar Menjaga Salat

Kedua, menjaga salat fardu dan salat sunah karena salat merupakan tiang agama. Syekh Ali menyampaikan untuk menutupi kekurangan salat fardu, seorang muslim sebaiknya mengerjakan salat sunah. Untuk mendapatkan rumah di dalam surga, caranya dengan menjalankan salat sunah 12 rakaat dalam satu hari.

Hal itu dijelaskan dalam hadis At Tarmidzi, “Barang siapa yang tidak meninggalkan dua belas rakaat pada salat sunah rawatib, maka Allah akan bangunkan baginya rumah di surga.” 12 rakaat yaitu 2 rakaat sebelum Subuh, 4 rakaat sebelum Zuhur, 2 rakaat sesudah Zuhur, 2 rakaat sesudah Magrib, 2 rakaat sesudah Isya.”

BACA JUGA: Kisah Ulama yang Enggan Menolong, Rasulullah Pun Peringatkan Lewat Mimpi

Menurutnya tidak ada alasan untuk meninggalkan salat. Allah memberi keringanan jika seseorang tidak dapat salat dengan berdiri makan dengan duduk, jika tidak dapat dengan duduk maka dengan berbaring, jika tidak dapat berbaring maka dengan jari, jika tidak dapat dengan gerakan jari, maka dengan kedipan mata.

Jika tidak dapat dengan kedipan mata maka dengan niat. Syekh Ali Jaber juga berpesan agar seseorang jangan menjadikan rumahnya seperti kuburan. Rasulullah bersabda, “Jadikanlah rumah kalian sebagai tempat salat kalian, jangan jadikan ia sebagai kuburan.”

Syekh Ali Jaber Ingin Umat Islam Membuktikan Jika Kita Cinta Alquran

Dalam acara lain yang diselenggarakan oleh SDIT Al Ihsan Colomadu, Karanganyar, Kamis (22/8/2019) lalu, berupa Tablig Akbar bertajuk ‘Membangun Peradaban Qur’an’,  Syekh Ali Jaber yang menjadi pembicara menyampaikan bahwa salah satu ciri orang yang beriman adalah ia selalu membaca Alquran.

“Apakah kalian cinta Alquran?” tanya Syekh Ali Jaber kepada para jemaah. Menurutnya, jika kita cinta Alquran, kita harus membuktikannya, bukan sekadar melalui lisan dengan menjawab, “Ya, saya cinta Alquran.”

Rasulullah Saw bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Alquran dan mengajarkannya.” [H.R. Bukhari]

“Untuk membuktikan kalau kita cinta dengan Alquran, kita harus suka dan selalu membacanya,” lanjut Syekh Ali Jaber. Sebelumnya, ia telah mengilustrasikan jika saat ini banyak orang yang mencintai handphone-nya, mereka selalu membawa handphone ke mana-mana, selalu dipandang dan dibaca isi pesan-pesan di dalamnya.

Maka, untuk Alquran yang berisi firman Allah yang diwahyukan kepada Rasulullah pun mestinya kita memperlakukannya dengan lebih baik.

BACA JUGA: Pemuda Berprestasi di Tangerang Ini Ingin Bermanfaat Bagi Masyarakat, Simak Apa yang Dia Lakukan!

“Belajar Alquran itu penting sekali. Ini bukan hanya tugas guru ngaji, ustaz, ulama, atau khatib. Namun, ini tugas kita semua sebagai umat muslim,” tegas syekh kelahiran Madinah tersebut.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah Saw bersabda, “Barang siapa membaca satu huruf dari kitabullah, baginya satu kebaikan. Satu kebaikan akan dilipatgandakan sepuluh. Aku tidak mengatakan ‘alif laam miim’ itu satu huruf, akan tetapi, Alif satu huruf, Laam satu huruf, dan Miim satu huruf.”  [H.R. Tirmidzi]

Syekh Ali Jaber melanjutkan bahwa berdasar hadis tersebut, ketika kita membaca Alquran, dalam waktu beberapa menit saja, ada jutaan hasanah (kebaikan) yang akan didapatkan.

“Kalaupun kita belum bisa membaca Alquran, tidak masalah. Kita bisa mendengarkan bacaan Alquran orang lain sambil mempelajarinya,” ujarnya.

Kisah Syekh Ali Jaber tentang Orang Tua yang Belum Bisa Membaca Alquran

Di Madinah, lanjut Syekh Ali Jaber, zaman dulu ada orang tua yang sangat mencintai Alquran. Ia tinggal di dekat Masjid Nabawi. Setiap hari, ia datang ke masjid untuk mengambil Alquran dan memandangnya.

Saat itu, orang tersebut menangis. Ia menangis karena belum bisa membaca Alquran, padahal ia ingin sekali mendengar bacaannya. Kemudian, orang tua itu mencari orang-orang di sekitar masjid yang bisa membacakan dan mengajarinya membaca Alquran.

“Kalau kita memang belum bisa membaca Alquran, maka jangan sampai tidak suka untuk mendengarkan bacaannya. Insya Allah dari situ pun ada kebaikan,” ungkap Syekh Ali Jaber.

Ia melanjutkan bahwa pada hari kiamat kelak, orang-orang yang dekat dengan Alquran bisa mendapat syafaat olehnya. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw berikut ini, “Rajinlah membaca Alquran, karena ia akan menjadi syafaat bagi penghafalnya di hari kiamat.” [H.R. Muslim]

BACA JUGA: Inilah Empat Sahabat Nabi Bernama Abdullah yang Istimewa

“Alquran, di hari kiamat, akan memberi syafaat bagi sahabat. Artinya apa? Sahabat itu berarti teman dekat, maka orang-orang yang dekat dengan Alquran, rajin membaca dan mengamalkan Alquran, mereka itulah yang akan mendapatkan syafaat di hari kiamat,” papar Syekh Ali Jaber.

Mengenal Alquran saja, belum bisa memastikan ia akan menjadi syafaat bagi kita. Sebagaimana ketika kita pernah bertemu sekali dengan seseorang, kemudian, beberapa waktu ke depan kembali bertemu. Kita belum tentu mengingatnya. “Kalau jarang ketemu Alquran, di akhirat pun Alquran juga tidak akan mengenal kita,” pungkas Syekh Ali Jaber.

Syekh Ali Jaber Hafal 30 Juz Alquran Sejak Usia 10 Tahun

Ulama kharismatik asal Madinah yang berpulang hari ini tersebut, Syekh Ali Jaber, telah telah hafal 30 Juz Alquran sejak berumur 10 tahun.

Ketua Yayasan Syekh Ali Jaber, Habib Abdurrahman Al-Habsyi, membenarkan tentang kabar meninggalnya Syekh Ali Jaber. “Innalillahi wa inna ilaihi rajiun, telah wafat Syekh Ali Jaber, saya sedang menuju RS Yarsi Jakarta Pusat,” ujar Habib Abdurrahman Al-Habsy seperti dikutip dari laman Republika.co.id.

Seperti diberitakan di berbagai media sebelumnya, Syekh Ali Jaber sebenarnya dilaporkan semakin menunjukkan perkembangan yang baik saat perawatan di rumah sakit karena Covid-19.

Selama dirawat intensif sejak Selasa (29/12/2020) silam, kesehatan dai kelahiran Madinah ini terus memperlihatkan perkembangan baik setiap harinya.

BACA JUGA: Al Jahiz, Tokoh Muslim Pencetus Konsep Evolusi Jauh Sebelum Charles Darwin

Alhamdulillah wa syukurillah, berdasarkan laporan observasi medis harian, keadaan Syekh Ali Jaber hari ini, Selasa, 5 Januari 2021 menunjukkan perkembangan yang amat baik,” jelas Habib Abdurrahman Al-Habsyi, Selasa (5/1) silam.

Melalui unggahan di akun Instagram Yayasan Syekh Ali Jaber, Habib Abdurrahman mengatakan para dokter menyebut Syekh Ali tidak dalam kondisi kritis. Walaupun pendakwah kondang ini masih memerlukan perawatan di rumah sakit. Namun Allah berkehendak lain, Syekh Ali Jaber meninggal dunia pagi ini.

Profil Singkat Syekh Ali Jaber

Dari berbagai referensi yang ada, inilah sedikit ulasan mengenai profil Syekh Ali Jaber . Syekh Ali Jaber lahir di Madinah, 3 Februari 1976. Dan hari ini, Kamis, 14 Januari 2020 Syekh Ali Jaber meninggal dunia, pada usia 44 tahun. Di usia 10 tahun, Syekh Ali Jaber sudah mampu menghafal 30 juz Alquran.

Bahkan di umur 13 tahun, Syekh Ali Jaber mendapat amanah untuk menjadi imam di salah satu Masjid Kota Madinah. Sebelum berdakwah di Indonesia, Syekh Ali Jaber menjalani pendidikan Ibtidaiyah (dasar) hingga Aliyah (menengah atas) di Madinah.

Selepas dari pendidikan menengah atas, Syekh Ali Jaber melanjutkan pelajarannya dengan berguru kepada sejumlah ulama ternama di Arab Saudi. Ia mempelajari dan mendalami ilmu tafsir kepada para ulama tersebut.

BACA JUGA: Zakariyya ar-Razi, Ilmuwan Muslim Serbabisa yang Klasifikasikan Zat Kimia Jadi 3 Bagian

Syekh Ali Jaber mulai berdakwah di Indonesia pada 2008 dan resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada 2012. Syekh Ali Jaber sempat menjadi juri pada acara Hafiz Indonesia dan menjadi dai dalam berbagai kajian di beberapa stasiun televisi nasional.

Pada 2008, Syekh Ali Jaber menikah dengan Umi Nadia, wanita asal Lombok, Nusa Tenggara Barat. Keduanya dikaruniai seorang anak yang diberi nama Hasan. <Dari Berbagai Sumber>

About Ibnu Majah

Check Also

Merayakan Kemerdekaan ke-79 ala Generasi Muda

Smarteen – Tujuh puluh sembilan tahun telah berlalu sejak Bapak Proklamator, Ir. Soekarno, membacakan naskah Proklamasi …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *