Tahani Amer

Tahani Amer, Muslimah Berhijab Pertama di NASA

Smarteen.co.id — Bagaimana rasanya bekerja di salah satu lembaga kajian luar angkasa terbaik di dunia sebagai perempuan muslim? Situasi ini mungkin bisa dijelaskan dengan baik oleh Tahani Amer, muslimah berkewarganegaraan Amerika Serikat, yang bekerja untuk Badan Penerbangan Antariksa Amerika atau National Aeronautics and Space Administration (NASA).

Perempuan keturunan Mesir ini memiliki ketertarikan terhadap mesin karena tumbuh besar sembari menyaksikan ayahnya memperbaiki mobil keluarga. Saat sekolah ia jatuh cinta pada matematika, dan dari sanalah menemukan jalan pada teknik penerbangan.

“Matematika adalah subjek (pelajaran) favorit saya. Saat tiba di Amerika Serikat pada 1983 dan masuk ke kelas kalkulus pertama saya, saya tak bisa bicara dalam bahasa Inggris. Namun, saya bisa memperoleh nilai A dalam mata pelajaran itu,” cerita Amer.

Saat itulah Amer merasa karier di bidang teknik akan menjadi masa depannya. Di sisi lain, ayah dan gurunya juga selalu mendorong Amer untuk meraih mimpinya. Mereka mengatakan bahwa tak ada pekerjaan atau cita-cita yang tak bisa diraih oleh perempuan.

Tahani Amer

BACA JUGA: Dalia Mogahed, Muslimah Berhijab Pertama di Gedung Putih, Amerika Serikat

Amer kemudian berhasil menyelesaikan kuliah non-gelarnya di bidang teknik dalam dua tahun, sembari mengasuh dua anaknya yang masih kecil. Lalu ia meraih gelar sarjana di bidang teknik, disusul master di teknik aeronautika, dan selanjutnya doktor di bidang teknik.

Mendapat Banyak Pengalaman

Amer memulai karier di NASA dalam bidang Computational Fluid Dynamics (CFD) atau Komputasi Dinamika Fluida sejak tahun 1992. Pekerjaan ini menuntunnya pada proyek pengembangan produk luar angkasa NASA.

“Saya bekerja dengan kode-kode komputer CFD dan memanjat langit-langit untuk menginstal alat kecepatan. Ini luar biasa, aku seperti gadis kecil di ‘toko permen’ NASA. Segalanya terasa mungkin,“ jelas Amer, seperti dilansir women.nasa.gov.

Dalam perjalanan kariernya, Amer lantas mematenkan penemuannya terkait sistem yang digunakan untuk mengukur konduktivitas termal pada film tipis.

Doktor dari Old Dominion University di Norfolk, Virginia ini mengaku mendapat banyak pengalaman berharga selama bekerja sama dengan banyak ilmuwan cerdas yang mencintai pekerjaannya di NASA. Ia bahkan juga terlibat dalam proyek terowongan angin NASA, untuk melakukan eksperimen tekanan dan termal cat sensitif.

Aktif di Kegiatan Masjid

Selain aktif bekerja di NASA, Amer juga aktif di kegiatan Masjid untuk mengajar soal Islam dan mengkaji Al-Qur’an kepada  anak-anak.

“Pascaserangan 11 September, saya ikut serta memberi pemahaman tentang Islam di komunitas saya. Saya juga memberi ceramah di banyak universitas, dan sekolah lokal. Bahkan ada surat kabar lokal yang mewawancarai saya soal Islam,” kata Amer.

Meski memiliki banyak capaian pada ilmu pengetahuan, dalam laman NASA, Amer tanpa malu mengakui bahwa apa yang ia capai hari ini berkat tiga prinsip hidupnya, yaitu bila mematuhi perintah Tuhan maka kau akan dipuaskan segala kebutuhannya, pendidikan sebagai kunci hidup, serta menyebarkan kebaikan dan keramahan.

BACA JUGA: Mengenal Diandra Gautama, Muslimah Berjilbab yang Jadi Pembalap Mobil

Pada laman bertajuk Women@NASA yang diluncurkan NASA untuk memotivasi para murid sekolah menengah yang tertarik berkarier di lembaga antariksa dalam bidang matematika, sains dan teknologi, dan teknik, sosok Amer menjadi salah satu profil perempuan yang dipromosikan. Dia satu-satunya perempuan dan seorang muslimah yang menggunakan hijab. []

About Ibnu Majah

Check Also

Merayakan Kemerdekaan ke-79 ala Generasi Muda

Smarteen – Tujuh puluh sembilan tahun telah berlalu sejak Bapak Proklamator, Ir. Soekarno, membacakan naskah Proklamasi …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *