Terbukti, Para Tumbuhan Pun Senantiasa Bertasbih Pada Allah

Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka. Sungguh, Dia Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.”

Smarteen.co.id — Terjemahan Al-Qur’an Surah Al Isra ayat 44 di atas menunjukkan kepada kita bahwa segala sesuatu di dunia ini bertasbih kepada Allah. Termasuk berbagai macam tumbuhan—yang nampaknya mustahil untuk mengucapkan kalimat tasbih.

Namun Allah telah menjelaskan, bahwa setiap makhluk memiliki caranya sendiri-sendiri untuk memuji-Nya. Sementara itu, di antara satu makhluk dengan makhluk lainnya belum tentu saling mengerti cara seperti apa yang dipergunakan masing-masing. Seperti kita sebagai manusia, tidak mengerti bagaimana cara tumbuhan bertasbih kepada Allah.

Lalu, bagaimana agar kita memercayai kalimah Allah ini? Sebagai muslim, semestinya kita mesti percaya—tanpa keraguan sedikit pun, terhadap firman Allah yang terdapat dalam Al-Qur’an.

Namun demikian, seiring perkembangan zaman, apa yang telah tertulis dalam Al-Qur’an, sejak 14 abad yang lalu, dapat dibuktikan secara ilmiah. Inilah kekuasaan Allah, bahwa isi Al-Qur’an adalah kebenaran yang nyata.

Selama ini, ayat di atas ditafsirkan sebagai kiasan. Artinya, setiap tumbuhan bertasbih dengan cara tunduk pada hukum alam (sunatullah). Namun, beberapa ilmuwan yang melakukan studi menemukan hal mengejutkan.

Suara Halus Tumbuhan

Sebuah penelitian ilmiah yang diberitakan majalah sains terkenal, Journal of Plant Molecular Biologies pada 1981 silam, menyebutkan bahwa sekelompok ilmuwan yang mengadakan penelitian mendapat suara halus yang tidak bisa didengar oleh telinga biasa keluar dari sebagian tumbuhan. Suara tersebut berhasil disimpan dan direkam dengan sebuah alat perekam canggih.

BACA JUGA: Kisah ‘Abu Nawas Kehilangan Kunci’ dan Pencarian Kita

Dari alat perekam itu, denyutan atau detak suata kemudian diubah menjadi gelombang elektrik optik yang dapat ditampilkan ke layar monitor dengan alat bernama Oscilloscope. Dengan teknologi ini, getaran tersebut dapat dibaca dan dipahami, karena suara yang terekam menjadi terlihat pada layar monitor dalam bentuk rangkaian garis.

Namun setelah itu, Prof. William Brown yang memimpin para pakar sains untuk mengkaji fenomena tersebut mengisyaratkan bahwa usai dicapainya hasil tidak ada penafsiran ilmiah atas fenomena tersebut.

Padahal seperti diakui oleh sang profesor, pihaknya telah menyerahkan hasil penelitian mereka pada universitas-universitas serta pusat-pusat kajian di Amerika dan Eropa. Namun, semuanya tidak sanggup menafsirkan fenomena—bahkan semuanya tercengang, tidak tahu harus berkomentar apa.

Ditafsirkan oleh Al-Qur’an

Pada kesempatan terakhir, fenomena tersebut dihadapkan dan dikaji oleh para pakar dari Britania Raya, dan di antara mereka ada seorang ilmuwan muslim Inggris yang berasal dari India. Setelah 5 hari mengadakan kajian dan penelitian, ternyata para ilmuwan tersebut angkat tangan.

Namun, sang ilmuwan muslim mengatakan, “Kami umat Islam tahu tafsir dan makna dari fenomena ini, bahkan sejak 1.400 tahun yang lalu.”

Para ilmuwan yang hadir pun tersentak dengan pernyataan tersebut, dan mereka meminta penafsiran dan makna dari kejadian itu.

Sang ilmuwan muslim segera mengutip firman Allah, Al-Qur’an Surah Al Isra ayat 44. Ia kemudian menjelaskan bahwa suara denyutan halus itu merupakan lafal Jalalah (nama Allah) sebagaimana tampak dalam layar. Masya Allah.

Selain itu, Richard Karban, ahli ekologi University of California, dalam makalahnya yang berjudul Ecology Letter di tahun 2008 membuktikan bahwa tumbuhan bisa merespons situasi lingkungannya. Mereka bisa berkomunikasi satu sama lain, bahkan juga saling memperebutkan mangsa. Mereka bisa bereaksi sama terhadap stimulus yang pernah dialami. Ini artinya mereka mempunyai memori.

BACA JUGA: Masih Tersimpan, Inilah 9 Pedang Rasulullah yang Legendaris

Sementara itu, Anthony Trewavas dari University of Edinburgh dalam bukunya mengatakan bahwa tanaman punya kemampuan problem solving. Ini berarti bahwa mereka memiliki kecerdasan.

Masya Allah, Allah menciptakan tumbuhan dengan sempurna, dan mereka senantiasa bertasbih kepada-Nya. Semua itu telah disebut dalam firman-Nya, dan di era modern, semua terbukti secara ilmiah. Wallahua’lam bishawab. [Ibnu Majah/Dari Berbagai Sumber]

About admin

Check Also

Merayakan Kemerdekaan ke-79 ala Generasi Muda

Smarteen – Tujuh puluh sembilan tahun telah berlalu sejak Bapak Proklamator, Ir. Soekarno, membacakan naskah Proklamasi …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *