Smarteen.co.id — Di era modern ini, profesi apa yang paling Sobat anggap keren dan begitu ingin digeluti kelak? Dokter, kah? Polisi? Pilot? Atau profesi-profesi anyar yang muncul seiring perkembangan zaman, seperti software engineer, social media specialist, web developer, content creator, atau yang lainnya. Semua butuh peran guru, terutama peran guru dalam pendidikan.
Yap, ada banyak profesi di dunia ini yang bisa kamu impikan untuk karier masa depan. Namun, Sobat perlu tahu bahwa di balik setiap pencapaian karier yang luar biasa itu, pasti ada sosok luar biasa pula. Salah satunya adalah guru.
Dokter di rumah sakit yang andal menangani pasien, lahir dari bimbingan seorang guru. Pilot yang tangkas menerbangkan pesawat, dididik oleh guru. Bahkan, sampai content creator yang pintar membuat konten, pasti memiliki seorang guru.
Mungkin, Sobat menganggap guru hanyalah sosok yang setiap pagi berangkat ke sekolah, mengajar, kemudian setelah waktu sekolah habis, ia pulang, dan paginya kembali melakukan aktivitas serupa.
Pandangan ini tidak salah, sebab salah satu peran guru di sekolah adalah menjalani hari-hari yang seperti itu. Namun, banyak pula sosok guru lain yang melakukan hal-hal lebih dari itu. Mereka bahkan bukan sekadar orang yang mengajar di sekolah atau lembaga pendidikan formal, tetapi di berbagai tempat.
Peran Guru Dalam Pendidikan, Lebih dari Sekadar Mengajar
Orang yang mengajari anak-anak mengaji, orang yang ikhlas membagi ilmu di seminar-seminar, orang yang memberi kita masukan-masukan untuk menyelesaikan masalah, hingga orang tua yang membimbing kita agar menjadi anak berbakti, dan lainnya, juga termasuk guru.
“Peran guru di sekolah bukan sekadar mengajarkan materi pelajaran kepada siswa, lalu mengadakan ujian, dan memberikan nilai angka kepada mereka. Lebih dari itu,” ujar Herni Budiati, S.Pd., M.Pd., Guru SMPN 23 Surakarta.
Ia memberikan sebuah contoh kecil tugas guru yang mungkin tak diketahui banyak orang. Misalnya, kalau ada siswa yang tampak malas menerima pelajaran, guru akan menyelidiki apa penyebabnya—sampai jauh ke akarnya.
“Ada yang ternyata siswa itu belum sarapan, setelah ditanya lagi ternyata orang tuanya tidak memasak, lebih jauh lagi, ternyata orang tuanya ada masalah. Anak jadi tidak diperhatikan, dan sebagainya,” jelas Herni.
BACA JUGA: Cara Menjadi Guru yang Baik
Peran guru dalam pendidikan, tambah Herni, bertanggung jawab kepada siswa sampai ke situ. Membantu para siswa menyelesaikan masalah, bahkan bukan hanya saat di sekolah, tetapi juga di rumah. Sebab, semua hal yang dialami siswa akan memengaruhi kondisinya secara menyeluruh.
Senada dengan Herni, Andang Firdiansyah, S.Pd., Guru SMK Analis Kesehatan Nasional Surakarta, juga menyampaikan bahwa tugas guru sebenarnya lebih dari yang tampak di luar.
“Sebagai guru, saya berharap para siswa bisa memahami apa yang saya sampaikan, tetapi bukan hanya materi pelajaran, melainkan juga hal yang berkaitan dengan kehidupan sosial, seperti bagaimana harus bersikap atau berperilaku sehari-hari,” ungkapnya.
Peran Guru dalam Kelas
Untuk urusan materi pelajaran atau hal-hal baru, menurut Andang, siswa zaman sekarang bisa tahu jauh lebih cepat daripada gurunya sendiri. Namun demikian, guru harus senantiasa memberi pendampingan, inilah peran guru dalam kelas di era seperti sekarang. Tanpa ada pendampingan, apa yang dipelajari siswa bisa saja berujung pada sesuatu yang tak semestinya.
Pun dalam kehidupan ini, kita yang sepanjang hayat diperintahkan menuntut ilmu, tentu membutuhkan guru untuk dapat mengajarkan kita berbagai ilmu pengetahuan—atau setidaknya mendampingi kita dalam proses menuntut ilmu tersebut.
Demikian, begitu besar peran dan jasa guru bagi kehidupan. Namun dalam kenyataan, kini banyak kondisi guru yang tak sepadan dengan peran dan jasa yang luar biasa itu.
Seperti pengakuan dari salah seorang guru ini. Dalam menjalankan peran guru kelas, menurutnya, siswa zaman sekarang banyak yang sulit diatur. Jika diberi ketegasan sedikit, siswa sering mengadu pada orang tua. Guru pun kerap disalahkan karena perbuatan tak menyenangkan.
“Kalau siswa dibiarkan saja, tingkahnya semakin menjadi-jadi. Nggak hormat sama guru. Serbasalah jadinya,” tekan guru tersebut.
Peran Guru dalam Pembelajaran
Sobat, tentu sangat disayangkan jika kondisi semacam ini terjadi. Peran guru dalam pembelajaran sungguh luar biasa. Namun, orang-orang yang berjuang untuk mencerdaskan kita bak seorang pahlawan malah terkadang masih diperlakukan dengan tidak adil.
Padahal, seorang guru mestinya diperlakukan dengan baik, dimuliakan, agar kita sebagai murid mendapat berkah dari ilmu yang diajarkannya. Sebagaimana ujaran populer dari seorang ulama.
“Jika engkau menjumpai seorang murid sangat antusias memuliakan gurunya dan menghormatinya secara lahir dan batin disertai keyakinan pada sang guru, mengamalkan ajarannya, dan bersikap dengan perilakunya, maka pasti dia akan mewarisi berkah ilmu sang guru.”
BACA JUGA: Aktif dalam Organisasi adalah Prestasi, Ini Syaratnya!
Dikutip republika.co.id, sikap yang sepatutnya ditampilkan seorang muslim ketika berhadapan dengan ahli ilmu (guru), terlebih lagi ahli dalam ilmu agama adalah hormat (takzim), memuliakannya (ikram), dan bila perlu melayani keperluannya (khidmah).
Sementara itu, dalam praktiknya, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk memuliakan seorang guru.
Di antaranya dengan mengucapkan salam atau menyalami saat berjumpa langsung; menghindari tindakan maupun ucapan yang mungkin menyinggung perasaan; berusaha mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik; mendengarkan dengan baik ketika guru memberi nasihat maupun menegur kesalahan yang kita lakukan.
Lalu, menyampaikan dengan baik pertanyaan, pendapat, saran, dan usul maupun sesuatu yang kurang berkenan di hati, senantiasa mendoakan guru agar tetap sehat dan bersemangat melakukan perjuangannya; serta tidak membicarakan kekurangan/kelemahan guru di tempat umum.
Peran Guru dalam Proses Belajar Mengajar
Dalam proses belajar mengajar, guru memiliki peran yang sangat luar biasa. Salah satu peran guru dalam pendidikan yang paling jelas adalah dapat mencerdaskan murid-muridnya.
Tentunya, hal ini mesti kita balas dengan balasan yang setimpal. Bukan justru memperlakukan guru dengan seenaknya sendiri.
“Saya yang penting tidak membuat guru marah, menuruti semua nasihatnya—selama itu baik, dan selama ini nasihat guru saya pasti baik. Kalau untuk guru yang akrab banget, misalnya wali kelas, saya dan teman-teman pernah kasih surprise saat momen istimewa, kayak pas Hari Guru,” ujar Retno Dewi Wulandari, salah seorang siswi SMK di Boyolali, menjelaskan caranya untuk menghormati guru di sekolah.
Sementara itu, Herni kembali menjelaskan, ketika ada siswa yang sudah lulus, dan masih mau menjalin silaturahmi dengan dirinya, itulah salah satu momen indah sebagai guru. Siswanya ingat peran guru dalam proses belajar mengajar selama di sekolah.
BACA JUGA: KISAH NYATA: Pengalaman Menghadapi Kegagalan Sampai Kecewa
“Saya punya siswa bimbingan ekstrakurikuler, mereka awalnya ada yang tidak percaya diri dengan kemampuannya. Namun setelah saya bimbing, sedikit demi sedikit kemampuannya dapat terasah… Sampai ada yang lulus, grup di WhatsApp pun nggak boleh dihapus. Jadi, sampai sekarang masih komunikasi. Apa yang dulu saya ajarkan, sekarang berguna bagi mereka. Rasanya senang sekali, kadang saya sampai terharu kalau mendengar cerita siswa-siswa saya,” ujarnya.
Nah, jika disimpulkan, keinginan guru kepada para siswa sebenarnya sangat sederhana. Mereka ingin melihat anak didiknya tumbuh menjadi sosok yang lebih baik, berguna bagi kehidupan.
Sesederhana itu. Jadi, apakah kamu bersedia untuk mewujudkan keinginan itu? Selamat Hari Guru Nasional. Mari junjung tinggi nama guru-guru kita, para pahlawan yang senantiasa ada dalam berbagai zaman. []