Smarteen.co.id — Wisata foto nampaknya masih akan tetap hits sampai nanti. Buktinya, berbagai spot/wahana foto dan selfie kini kian menjamur di berbagai daerah. Contoh saja pionir wisata foto bawah air Ponggok, Klaten. Wisata foto Rumah Hobbit, hutan pinus, bukit, dan lain-lain.
Nah, dari sekian banyak spot wisata foto itu, beberapa saat lalu, Smarteen mengunjungi salah satunya. Yakni di D’Walik dari De Mata Maris Yogyakarta. Mau tahu apa saja keseruan di wisata spot foto ini? Ikuti Smarteen, yuk!
30 menit dari Stasiun Tugu menggunakan taksi online, Smarteen tiba di halaman depan gedung D’Mata. Kalau dari luar sih, gedungnya terlihat seperti gedung pada umumnya. Namun tunggu dulu, jangan terpengaruh casing. Soalnya, setelah masuk, Sobat akan menemukan spot foto menarik yang melimpah di De Mata; ada D’mata 1, D’Mata 2, D’Arca, dan D’Walik.
Well, sesampai di lokasi, Smarteen langsung registrasi. Rencananya sih, Smarteen mau membeli tiket D’Mata 2. Namun, tiketnya sudah ludes dibeli. Akhirnya, Smarteen memilih D’Walik.
BACA JUGA: Pantai Siung Gunungkidul, Tempat Kece untuk Bersantai
Setelah dari ruang tiket, Smarteen berjalan menyusuri baseman gedung yang difungsikan menjadi toko suvenir memanjang, seperti lorong. Di ujung lorong ada area foodcourt. Di sini, stan-stan makanan dan minuman beratap daun rumbia berjajar rapi.
Di sisi kanan foodcourt, ada jalan raya. Di sisi kirinya ada gedung besar semacam aula, juga ada akses menuju ke musala. Berhadapan dengannya, ada bangunan yang bentuknya semacam rumah yang terbalik, dan inilah D’Walik.
Ada dua akses untuk masuk D’Walik. Sobat bisa memilih yang mana saja, asalkan bukan pintu keluar. Lagian, dua akses ini berdekatan. Selanjutnya, Sobat bisa menitipkan barang bawaan seperti tas. Kalau tidak dan ingin dibawa masuk juga tidak masalah. Namun, kalau Smarteen lebih memilih untuk dititipkan agar lebih asyik dan nyaman berfoto. Penitipan barang ini juga gratis kok.
Setelah menitipkan barang, Smarteen segera masuk. Dan taraa… Kali pertama, sebuah ruang gym dengan alat terbalik menyambut kami. Smarteen coba dekati dan alatnya memang asli. Alat-alat itu ada di atas, menggantung di langit-langit atap, seolah-olah atap itu adalah lantai dan kita yang ada di bawah menginjak atap.
Pada spot-spot foto ini nanti, Sobat tak perlu bingung tentang bagaimana pengambilan foto agar hasilnya maksimal, soalnya, di ujung masing-masing spot foto ada contohnya. Kita hanya tinggal mengikuti caranya saja. Namun, jika masih bingung, woles saja. Soalnya ada ada mbak-mbak dan mas-mas karyawan yang siap memotret dan mengarahkan gaya kita.
BACA JUGA: Jelajah Angkasa di Planetarium Jogja
Setelah puas berfoto di spot ruangan Gym, Smarteen melanjutkan ke spot ruangan lain; kamar tidur, dapur, warung D’Walik, ruang makan, salon, dan lain-lain. Semuanya dibuat terbalik dengan alat yang real, lengkap dengan pernak-pernik di dalamnya. Bahkan meskipun pernak-pernik itu kecil. Seperti kopi asli yang dibuat merenteng di warung D’Walik, dan lain-lain.
Tiba di ujung ruangan, tepatnya setelah ruang makan terbalik, Smarteen berjalan ke sebuah lorong panjang yang dikelilingi wallpaper pohon bambu berwarna hijau. Lorong itu berjalan menurun. Ujung lorong ada jalan berbelok ke kanan. Dan… Wow… Masih ada spot foto lagi, bahkan lebih besar.
Pertama kali yang Smarteen lihat setelah lorong, ada spot foto di ruangan laundry dan ruangan emas harta kaun. Selanjutnya, Smarteen melanjutkan berfoto di spot ruangan boneka, ruangan baca, kelas, HIK (angkringan), dan lain-lain. Pokoknya seru banget deh!
Ah… Puas mengitari seluruh spot foto, kami pun keluar dengan kaki yang terasa pegal-pegal. Namun, melihat hasil foto yang didapat, rasanya sebanding. Yaah, begitulah… Hasil yang memuaskan memang butuh perjuangan melelahkan, walau hanya sekadar berfoto. [Rahmawati Eki]