The Miracle of Hijrah, Menguak Fenomena Hijrah yang Marak di Kalangan Pemuda

Smarteen.co.id — Jika kita berubah menjadi lebih baik hanya untuk mencari perhatian orang, pasti tidak akan bertahan lama. Itulah pernyataan singkat yang diungkapkan Hawaariyyun, seorang influencer muslim muda yang aktif di Instagram @hawaariyyun seusai mengisi acara kajian remaja bertajuk Share Your Happiness di Ayam Resto, Klodran, Colomadu, Karanganyar, beberapa waktu lalu.

Acara ini diselenggarakan oleh #YukNgaji regional Solo, sebuah komunitas yang menghimpun potensi lintas generasi dan profesi untuk berbagi kebaikan, berupa inspirasi, ilmu, informasi, pengalaman, dan seluruh potensi pendukung lainnya lewat media online dan tatap muka. Sederhananya, #YukNgaji adalah komunitas yang menyelenggarakan kegiatan kajian islami dengan cara yang seru dan asyik untuk generasi milenial.

Keberadaan komunitas seperti #YukNgaji, atau komunitas-komunitas sejenis lainnya, kian memberikan ruang yang luas bagi para pemuda untuk memperbaiki diri, berubah menjadi pribadi yang lebih baik, berhijrah dalam segala sisi kehidupan.

BACA JUGA: Bahas Hijrah, Kak Hawaariyyun; “Hijrah Itu untuk Cari Rida Allah”

Seperti yang terjadi dalam kajian tersebut. Malam itu hujan deras mengguyur, dan saat itu juga bukan akhir pekan, tetapi antusias peserta kajian begitu luar biasa. Aula besar yang terdiri dari dua lantai tidak mampu menampung ratusan remaja putra dan putri yang datang untuk mengais ilmu.

Ini adalah sebuah fenomena luar biasa yang terjadi saat ini. Malam-malam yang sebenarnya lebih ‘enak’ dihabiskan untuk beristirahat di rumah, tetapi oleh para ‘Sahabat Hijrah’—sapaan bagi para peserta pengajian tersebut—digunakan untuk men-charge diri dengan pelajaran-pelajaran dari kalam Ilahi, demi menjadi sosok yang lebih baik.

“Acara ini sengaja dibuat seperti ini. Di resto yang biasanya menjadi tempat nongkrong anak muda, tema kajiannya terdengar muda banget, di sini ada alat musik, dan saya menyampaikan materi dengan cara seperti ini. Ya karena memang hal-hal seperti ini yang sedang disenangi anak-anak muda saat ini,” ujar Ustaz Cahyo Ahmad Irsyad dalam ‘tausiahnya’.

Ia memang melakukan beberapa hal ‘antimainstream’ ketika menjadi pembicara. Beberapa kali, sesi materinya justru tampak seperti aksi open mic yang biasa dilakukan oleh para komika.

Pada akhirnya, anak-anak muda memang menjadi jauh lebih nyaman untuk mengikuti kegiatan-kegiatan majelis ilmu. Persepsi mereka terhadap pengajian yang membosankan sedikit demi sedikit mulai luntur berkat keberadaan komunitas-komunitas semacam #YukNgaji ini yang senantiasa memberikan inovasi dalam setiap kegiatan ‘dakwahnya’.

Proses hijrah ke arah lebih baik pun menjadi satu gerakan yang dianggap keren, dan relate dengan kehidupan remaja milenial. “Nggak hijrah, nggak keren!” Demikian slogan yang beberapa kali mereka serukan untuk menambah energi positif dalam diri.

Banyak yang Berhijrah adalah Tanda Kebangkitan Islam

#YukNgaji hanyalah satu contoh ruang hijrah masa kini. Di media sosial, kampanye gerakan hijrah juga begitu mudah untuk kita temukan. Misalnya ada akun @beraniberhijrah yang sudah memiliki lebih dari 3,4 juta pengikut di Instagram. Sebagian besar unggahannya berisi quote-quote yang mengajak pada kebaikan.

Selain itu, masih banyak komunitas atau akun-akun media sosial lainnya yang getol menyuarakan perkara hijrah. Apalagi di bulan Ramadan seperti sekarang, keberadaannya kian menjamur bak cendawan di musim penghujan.

Masya Allah. Sepertinya tidak berlebihan jika kita menyebut semua ini sebagai tanda awal kebangkitan Islam, sebab para pemuda Islam kian bangga dengan agamanya, sekaligus berani menunjukkan identitas dirinya. Bahwa Islam adalah agama terbaik yang layak untuk diperjuangkan.

Istikamah adalah ‘Kunci’ untuk Mencapai Tujuan Hijrah

Di sisi lain, hijrah adalah sebuah proses, bukan hasil akhir. Sobat tidak akan pernah tahu persis seperti apa ujungnya jika Sobat tidak bertahan dalam proses itu. Berkaitan dengan hal ini, Maimunah, S.Psi., seorang pengamat remaja dari Semarang menyarankan para remaja agar berhati-hati dalam menyikapi euforia fenomena hijrah yang tengah terjadi saat ini.

“Konsep hijrah yang ramai saat ini sebenarnya bagus. Sebab orang-orang berubah menjadi lebih baik. Namun, sepertinya ada yang agak salah paham, karena perubahan mereka tampak terlalu drastis,” ujarnya.

Menurutnya, hijrah adalah proses belajar, dan hal tersebut hanya bisa menjadi ‘sempurna’ bila dilakukan tahap demi tahap secara perlahan. “Jadi saya khawatir orang-orang yang ngakunya hijrah dan tiba-tiba berubah menjadi baik secara drastis ini hanya bersifat sementara, kalau sudah bosan balik lagi ke perilaku awal,” jelasnya.

Seperti yang sudah disebutkan di awal, jika kita berubah menjadi lebih baik hanya untuk cari perhatian orang, pasti tidak akan bertahan lama.

Dalam hijrah, istikamah untuk tetap berada di jalan kebaikan adalah ‘kunci’. Oleh sebab itu, diperlukan niat awal yang lurus, sekaligus guru untuk menjadi pembimbing yang menyempurnakannya.

“Dalam hijrah, niat awal itu penting sekali. Niatnya tentu harus karena Allah, bukan karena yang lain-lain,” kata Maimunah.

BACA JUGA: Menemukan Arah yang Benar Kala Berhijrah

Kemudian, ia juga menambahkan bahwa kita harus menanamkan dalam diri kalau kita masih jauh dari kata baik. Sehingga kita memerlukan seseorang yang mampu membimbing kita untuk menjadi lebih baik.

“Memilih guru itu penting dan mendasar banget untuk proses belajar, jadi jangan sampai salah memilih guru. Kalau untuk remaja, guru terbaik bisa orang tua, atau orang lain yang direkomendasikan oleh orang tua,” imbuhnya.

Akhirnya, semua terserah pada diri kita masing-masing, apakah kita akan turut berpartisipasi dalam gerakan hijrah yang begitu hype ini dan menjadi pribadi yang lebih baik, atau justru kita memilih untuk ‘mengasingkan diri’ dan tak meraih kebahagiaan yang hakiki.

Ketika Sobat berhijrah, berubah menjadi manusia yang lebih baik, pasti ada hal-hal baik yang menyertai, sebab kebaikan itu akan menciptakan keajaiban-keajaiban yang bahkan tidak pernah kita bayangkan. Akan selalu ada keajaiban di setiap langkah hijrah yang Sobat tempuh. Selamat berhijrah. [Ibnu Majah]

About admin

Check Also

Merayakan Kemerdekaan ke-79 ala Generasi Muda

Smarteen – Tujuh puluh sembilan tahun telah berlalu sejak Bapak Proklamator, Ir. Soekarno, membacakan naskah Proklamasi …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *