Smarteen.co.id — Dahulu, jajanan tradisional ini sering dianggap remeh. Tampilannya terkesan biasa dan kurang menarik. Isinya cuma begitu-begitu saja. Tidak heran, bola ubi sepi peminat dan tersingkir dari piring kawula muda.
Namun, bola ubi yang dulu berbeda dengan bola ubi sekarang. Jika dulu bola ubi hanya bertabur gula bubuk atau berisikan gula merah, kini muncul bola ubi kopong yang memiliki tekstur renyah.
Awalnya, jajanan dari kota kembang, Bandung, ini hanya dijual di kios-kios dan tongkrongan kecil di pinggir jalan. Berbeda dengan sekarang, pamornya telah naik dari jajanan tradisional yang tidak dilirik menjadi salah satu jajanan yang ramai diserbu remaja milenial. Penasaran bagaimana bola ubi versi upgrade? Let’s check this out!
Cara Membuat
Sesuai namanya, bola ubi kopong terbuat dari ubi, yaitu ubi jalar yang dikukus selama 15-20 menit hingga empuk. Kemudian ubi dihaluskan hingga lembut dan dicampur dengan tepung tapioka, gula pasir, dan baking powder.
Setelah itu, adonan dibentuk bulat menyerupai bola dan digoreng dengan api medium hingga berwarna kecokelatan. Tidak lupa, bola ubi digoreng sambil ditekan-tekan supaya tengahnya menjadi kopong (kosong, tidak ada isinya).
BACA JUGA: Cara Membuat Dalgona Coffee Paling Mudah, Dijamin Antiribet!
Tak perlu sedih jika hanya menemui ruang kosong di dalam bola ubi kopong. Pasalnya, berbagai inovasi telah memberi rasa-rasa menarik yang tak mengecewakan. Misalnya, taburan bubuk susu cokelat yang menyelimuti bola ubi kopong, hingga campuran perasa matcha, pandan, dan talas pada adonan. Parutan keju sebagai topping juga membuat jajanan tradisional ini semakin digandrungi.
Kandungan Gizi
Dari segi kandungan gizi, bola ubi kopong memiliki berbagai kelebihan yang bermanfaat bagi tubuh. Misalnya, ubi sebagai salah satu sumber karbohidrat memiliki kandungan serat tinggi, tetapi rendah kalori.
Alhasil, bola ubi kopong bisa memberikan efek mengenyangkan perut dan cocok bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan.
Tepung dan ubi jalar dalam bola ubi kopong mengandung senyawa antosianin dan beta–karoten yang sangat berguna bagi kesehatan tubuh. Beta–karoten sendiri adalah antioksidan alami yang membantu melawan radikal bebas dan penyakit.
Ubi jalar juga mengandung vitamin E, kalium, magnesium, dan sangat ramah bagi penderita diabetes karena dapat mempertahankan tingkat glukosa darah.
Cocok untuk Takjil
Bola ubi kopong juga dapat menjadi alternatif takjil yang sehat untuk berbuka puasa. Selama menjalankan puasa, tubuh akan mengambil cadangan gula (glukosa) yang tersimpan untuk mendukung aktivitas. Sementara di sore hari, cadangan gula tersebut akan menipis dan energi semakin berkurang hingga membuat tubuh menjadi lemas.
Kebanyakan orang tentu memilih untuk menyantap makanan atau minuman manis sebagai takjil agar dapat memasok energi dengan cepat. Namun, hal ini berbahaya bagi penderita diabetes. Memakan takjil dalam jumlah banyak juga dapat menaikkan berat badan karena adanya pasokan kalori berlebih pada tubuh.
Berbeda dengan hal tersebut, bola ubi kopong memiliki kandungan serat yang tinggi, yang mana nutrisi tersebut dapat memberikan kekenyangan dan menjaga kita agar selalu bersinergi.
BACA JUGA: 10 Resep Simpel Andalan Anak Kost
Selain itu, efek kenyang yang ditimbulkan juga berperan sebagai tameng untuk tidak menyantap makanan berlebih sesaat setelah berbuka puasa.
Kini, bola ubi kopong bisa dijumpai di kedai-kedai atau kafe. Coba Sobat search di google, ada banyak kafe yang menyediakannya. Harganya pun cukup ramah di kantong. Ingat, makanan takjil tidak perlu mewah atau berlimpah! Namun, makanan yang sehat dapat menjaga performa tubuh untuk selalu siap menghadapi hari di bulan Ramadan. []