Smarteen.co.id — Sobat pasti sudah paham jika di setiap sekolah ada yang namanya organisasi. Menjadi siswa yang aktif dalam organisasi adalah sebuah prestasi. Bukan hanya dalam hal akademik saja, tetapi juga termasuk dalam prestasi non-akademik.
Jika prestasi akademik merupakan bentuk lain dari prestasi belajar, maka prestasi non-akademik memiliki beberapa bentuk. Di antaranya adalah prestasi dalam bidang seni, olahraga, lifeskill, dan sebagainya.
Sementara itu, secara umum, pengertian prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya). Dalam hal organisasi ini, prestasi adalah hasil dari segala bentuk aktivitas yang dilakukan bersama di dalamnya.
Pengertian Organisasi dan Contohnya
Ditinjau dari sebuah sumber, pengertian organisasi adalah kelompok kerja sama antara orang-orang yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama.
Orang yang aktif dalam kegiatan organisasi biasanya disebut sebagai aktivis. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online, aktivis adalah orang (terutama anggota organisasi politik, sosialm buruh, petani, pemuda, mahasiswa, wanita) yang bekerja aktif mendorong pelaksanaan sesuatu atau berbagai kegiatan dalam organisasinya.
Berikut ini adalah gambaran beberapa pelajar atau anak sekolah di Indonesia yang memiliki prestasi belajar dan juga organisasi.
Ramah, murah senyum, dan berjiwa sosial tinggi. Demikian salah satu media online menggambarkan sosok Auliansyah Rizki Teknikade, siswa peraih nilai terbaik Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMA Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tahun 2019.
Ada yang menarik dari sosoknya, selain berhasil meraih total nilai 396, remaja kelahiran Yogyakarta, 29 Mei 2001 tersebut juga merupakan seorang aktivis organisasi. Ia bahkan sempat menjabat sebagai wakil ketua OSIS.
BACA JUGA: KISAH NYATA: Pengalaman Menghadapi Kegagalan Sampai Kecewa
Dari sekolah lain, ada Akmal Musyaffa’. Siswa yang kini menjadi Presiden OSIS SMAIT Nur Hidayah Sukoharjo ini juga memiliki beragam prestasi akademik di tengah-tengah kesibukannya berorganisasi. Salah satunya ialah berhasil menyabet juara pertama School Debating Competition 2019 Sukoharjo.
Auliansyah dan Akmal merupakan segelintir siswa yang membuktikan bahwa aktif berorganisasi tidak akan memberi pengaruh buruk pada nilai akademik. Nyatanya, di tengah berbagai kesibukan organisasi, mereka tetap mampu berprestasi. Selain mereka, di luar sana tentu masih banyak siswa dengan kondisi yang sama. Menjadi aktivis, dan tetap berprestasi.
“Aktivitas siswa di organisasi sekolah memang tidak berhubungan signifikan dengan prestasi belajar siswa kelas,” demikian papar Umi Hasanah dalam Naskah Publikasi Skripsinya di salah satu universitas di Solo, 2014 lalu.
Hubungan Organisasi dan Prestasi Belajar
Sebagaimana pernyataan di atas, organisasi di sekolah memang tidak berhubungan secara signifikan dengan tingkat prestasi belajar siswa di dalam kelas. Namun demikian, ada hal-hal penting yang meningkat dalam diri seorang siswa ketika ia aktif berorganisasi.
Masih menurut hasil penelitian Umi, aktivitas organisasi yang diiringi kemampuan komunikasi memiliki hubungan yang signifikan terhadap prestasi belajar di kelas. Semakin baik kemampuan komunikasinya, maka prestasi yang diperoleh pun kian meningkat.
BACA JUGA: Kenalan dengan Varel Albany, Pelajar Berprestasi di Karanganyar yang Pintar Mengelola Waktu
Ketika hal ini ditelaah lebih lanjut, sejatinya kemampuan berkomunikasi yang baik bisa diperoleh dari keaktifan seorang siswa dalam berorganisasi. Hal ini sangat cocok dengan pengakuan Akmal.
“Di organisasi, khususnya OSIS, saya bisa belajar berkomunikasi dengan baik, sebab saya cukup sering melobi orang-orang,” ujarnya.
Celah Organisasi dan Kewajiban di Sekolah
Organisasi dan prestasi memang bisa berjalan beriringan. Keduanya akan saling melengkapi kualitas diri seorang pelajar yang kelak akan berguna untuk masa depan. Namun, sejatinya organisasi bukanlah kewajiban di sekolah. Hal yang harus dikejar oleh seorang siswa adalah berprestasi. Sehingga, terkadang, organisasi dan prestasi juga bisa saling berbenturan.
Ketika seorang pelajar tidak mampu mengelola waktu dan kewajiban di sekolah dengan baik, ia tak paham prioritas atas dirinya sendiri, aktif berorganisasi bisa jadi hanya akan merusak prestasi belajarnya.
Seperti hasil penelitian Nia Juniarti, dkk. Para mahasiswa Universitas Tanjungpura Pontianak tersebut menyebutkan bahwa aktivitas organisasi menjadi salah satu penyebab menurunnya prestasi belajar siswa. Meski di samping itu, ada berbagai faktor lain yang turut memengaruhinya.
Sementara itu, Ulin Nafi’ah, S.Pd., seorang guru di Demak yang juga menjadi pendamping kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, mengungkapkan bahwa penelitian tersebut tidak bisa menggeneralisasi aktivis secara keseluruhan.
“Menurut saya, semuanya bergantung pada diri siswa. Penelitian Nia Juniarti memang mengejutkan, tetapi tidak bisa menggeneralisasi semua aktivis seperti itu. Di sekolah tempat saya mengajar, siswa yang aktif berorganisasi justru menunjukkan prestasi belajar yang baik. Mereka pada dasarnya sudah rajin,” paparnya.
Meski begitu, tambah Ulin, ada juga siswa aktivis yang prestasinya menurun karena terlalu sering tak masuk kelas akibat sibuk di organisasi dan melalaikan kewajiban di sekolah.
BACA JUGA: 4 Tips Memilih Ekskul yang Sesuai Bakat dan Minat Kamu
Namun, ada juga siswa yang aktif di kegiatan sama, tetapi ia rajin mengejar ketertinggalan pelajaran, prestasinya tetap bagus. “Ikut organisasi adalah hal yang tidak dipaksakan kepada siswa, sebab salah satu risikonya adalah menambah kesibukan. Jadi para siswa harus paham ini, sehingga mereka bisa memanajemen waktu dengan baik supaya keduanya—belajar dan organisasi—bisa berjalan beriringan,” ujar Ulin.
Melihat berbagai pendapat di atas, jika ditarik kesimpulan, berprestasi atau tidak, sejatinya bergantung pada diri masing-masing siswa, bukan aktif atau tidaknya ia di organisasi.
Mereka yang aktif di organisasi, jika memang mampu memanajemen diri dengan baik serta memahami apa kewajiban di sekolah yang paling utama, biasanya cenderung menunjukkan prestasi yang baik pula. Sementara, bagi mereka yang tak mampu memanajemen diri dan waktunya dengan baik—sekalipun tak ikut organisasi, tentu juga sulit meraih prestasi.
Manfaat dan Tujuan Organisasi
Buat Sobat yang sampai saat ini masih enggan berorganisasi karena merasa khawatir kesibukan di dalamnya akan membuat prestasi di kelas ambyar, sebaiknya segera ubah mindset kalian. Sebab, manfaat dan tujuan organisasi dapat memberikan banyak keuntungan untuk fase kehidupan ke depan.
Organisasi adalah tempat atau ruang yang sangat positif dalam pengembangan kepribadian seorang remaja. Melalui organisasi, kita memiliki tempat belajar untuk mendapatkan pengalaman yang baik.
Sehingga, ketika Sobat terlibat dalam organisasi, seperti dirangkum dari berbagai sumber, setidaknya akan mendapat beberapa soft skill positif yang akan bermanfaat. Hal-hal ini belum tentu bisa didapatkan di luar organisasi. Inilah beberapa manfaat dan tujuan organisasi tersebut.
Pertama, kemampuan menjadi pemimpin dan dipimpin. Organisasi menjadi tempat yang sangat baik untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan dan manajemen. Proses interaksi dan kerja sama yang terjadi antara pengurus organisasi dan anggotanya, mampu membangun peran dan tanggung jawab seseorang untuk bersikap profesional. Kemampuan ini sangat dibutuhkan dalam dunia kerja profesional, sekaligus dalam lingkup sosial sebagai bagian dari masyarakat.
Kedua, belajar mengelola waktu. Kita dapat belajar membagi waktu dan memanfaatkannya untuk belajar reguler dan kegiatan organisasi. Kegiatan organisasi di sekolah sering kali dilaksanakan usai pembelajaran di ruang kelas. Itu berarti, kita yang ikut organisasi akan bertambah volume kegiatannya. Bertambahnya volume kegiatan, akan menuntut kita untuk terampil mengelola waktu.
BACA JUGA: KISAH NYATA: Menentukan Pilihan Saat Prioritasku Ada Dua
Ketiga, membangun kepercayaan diri. Potensi yang kita miliki akan berkembang dengan sendirinya saat mengikuti kegiatan tanpa ada paksaan dari orang lain. Hal ini akan meningkatkan rasa percaya diri dalam pergaulan sosial di sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
Keempat, asah berbagai kemampuan. Berkecimpung dalam organisasi akan bermanfaat untuk mengasah berbagai kemampuan kita, seperti kemampuan berbicara di depan umum, berkomunikasi, dan bersosialisasi. Selain itu, ikut organisasi juga akan meningkatkan keterampilan dalam mengatasi persoalan yang dihadapi dan membentuk pola pikir positif.
Nah, demikianlah manfaat dan tujuan organisasi. Kini saatnya kamu tampil, menjadi aktivis berprestasi. []