Smarteen.co.id — Jalanan kota mendadak macet menjelang tengah malam, jalan-jalan kecil menuju tempat wisata seperti pantai atau basecamp pendakian gunung juga demikian, vila dan penginapan di kaki gunung pun tak kalah padatnya dipenuhi oleh orang-orang yang ingin merayakan tahun baru.
Gegap gempita meletus saat waktu menunjukkan pukul 00.00, suara terompet bersahutan, kembang api bertebaran menghiasi langit malam. Begitulah, perayaan yang terjadi tiap pergantian tahun yang ada di sekitar kita.
Bagaimana denganmu, Sobat? Apakah kamu termasuk yang merayakannya dengan gegap gempita tahun baru ini, atau sibuk menata impian-impian hidup setahun ke depan?
Dear My Future, apa kabar masa depan kita? Sudahkah kita mengevaluasi kehidupan kita setahun yang lalu, kemudian membuat perbaikan-perbaikan untuk tahun ini? Bersemangat mengejar prestasi atau kita hanya menikmati hidup yang saat ini kita jalani, mengalir, damai?
Mengapa Harus Berprestasi?
Sobat Smarteen, mengapa kita harus berprestasi? Bukankah lebih enak jika menjadi orang yang biasa saja? Jadi orang baik yang biasa-biasa juga bisa masuk surga? Eitsss, tunggu dulu.
Coba kita renungkan firman Allah Swt dalam Al-Qur’an Surah At-Tin ayat 4, “Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk sebaik-baiknya.” Kita sudah diciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya masak mau menyia-nyiakan potensi yang sudah Allah berikan kepada kita?
Dalam Surah Al-Mulk ayat 1-2 kita juga diminta untuk beramal yang terbaik lho, Sobat. “Mahasuci Allah yang menguasai (segala) kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun.”
Bukankah pada ayat di atas Allah telah berfirman bahwa Allah akan menguji kita, siapa di antara kita yang lebih baik amalnya? Lalu apakah kita masih ingin menjadi pribadi yang biasa saja? Waktunya sekolah ikut sekolah, waktunya main kita juga main, waktunya liburan kita juga liburan, hanya itu saja. Betapa ruginya jika kemudian waktu yang kita punya hanya untuk menjalani rutinitas tanpa mengejar impian-impian besar.
Tidak inginkah kita menjadi orang yang sukses dari sisi dunia yang dengannya kita bisa lebih memberikan manfaat untuk keluarga kita, untuk masyarakat di sekitar kita, menolong saudara-saudara kita yang ditimpa bencana atau musibah?
Tidak inginkah kita menjadi orang yang sukses di akhirat dengan amalan baik kita, ibadah-ibadah kita, berjihad di jalan Allah Swt?
Berprestasi Bisa di Bidang Apa Pun
Sebagian dari kita mungkin ada yang bilang, gimana mau berprestasi kalau kemampuan biasa saja? Pinter nggak begitu, nilai juga pas-pasan, gimana dong? Wah, jangan pesimis dulu, Sobat.
Mungkin kamu belum terlalu mengenal apa potensimu. Jika kamu punya prestasi di bidang seni atau olahraga, itu bisa jadi modal bagus loh sebagai pertimbangan masuk perguruan tinggi dari jalur prestasi.
Karkono, S.S, MA, dosen di Universitas Negeri Malang menyampaikan kepada Smarteen bahwa jalur masuk perguruan tinggi itu tak melulu karena nilai yang bagus.
“Juara menyanyi pun bisa masuk kampus lewat jalur prestasinya. Prestasi yang lain misalnya penghafal Al-Qur’an, kenapa hafiz Al-Qur’an bisa masuk perguruan tinggi dengan jalur prestasi tersebut? Salah satunya, perguruan tinggi juga senang karena punya bibit mahasiswa berprestasi. Jika suatu saat ada Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), perguruan tinggi sudah punya bibit yang bagus,” jelas Karkono kepada Smarteen.
Tips Mencari Beasiswa
Semasa kuliah, baik S1, S2, dan S3, dosen di Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia tersebut selalu mendapatkan beasiswa. Menurutnya, prinsip dalam mengejar beasiswa itu memang harus siap untuk berkompetisi, siap bersaing dengan yang lain. Selain siap untuk bersaing, ada juga hal-hal lainnya yang harus disiapkan oleh pencari beasiswa.
Pertama, mencari info sebanyak mungkin. Apalagi saat ini info-info beasiswa banyak bertebaran di internet, tinggal kita mau rajin mencari atau tidak. Kedua, pilih salah satu yang relevan dengan kemampuan kita. Hal ini penting, karena bukan berarti kita tidak berani untuk bersaing, tetapi mengejar beasiswa yang memang sesuai dengan kemampuan diri kita.
Jadi, jika kamu ingin mengejar impian mendapatkan pendidikan yang tinggi, ada banyak peluang untuk mewujudkannya, Sob.
“Kuliah di jurusan yang favorit tidak hanya milik orang yang kaya. Contohnya dengan adanya Program Bidikmisi membuktikan kepada kita bahwa yang penting itu bagaimana kualitas kita, bukan bagaimana ekonomi kita. Kalau kita pintar, bisa kok kuliah di jurusan yang favorit dengan biaya nol rupiah,” tambah Karkono.
Menurutnya, kuliah di jurusan apa pun tidak menjadi penghalang untuk seseorang berprestasi. Kuliah di perguruan tingggi negeri atau swasta, favorit atau tidak, juga tidak begitu menjadi masalah. Hal yang paling penting untuk ditekankan di awal adalah, yang penting kita suka. Dari situ jika kita punya daya saing, peluang meraih prestasi akan tetap terbuka lebar. Jadikan diri kita remaja yang berdaya saing.
Nah, bagaimana, Sobat? Siap untuk menjadikan dirimu remaja yang berdaya saing? Semangattt. [Taufik]