Bung Karno

Menjadi Pemuda Pengguncang Dunia Seperti yang Disebutkan Bung Karno

Bung Karno

Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya.

Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncang dunia.

Smarteen.co.id – Barangkali Sobat sudah sering mendengar kutipan di atas. Ya, itu adalah kata-kata yang pernah diserukan Bung Karno, Bapak Proklamasi sekaligus Presiden Pertama Republik Indonesia dalam salah satu pidatonya.

Menurut beberapa sumber, sejatinya kata-kata tersebut tidak bisa kita telan mentah-mentah. Perlu proses perenungan yang cukup untuk dapat memahami makna dari pesan tersebut.

Secara umum, pesan Bung Karno itu bisa dikatakan bercerita soal kemampuan orang tua dan pemuda. Mereka memiliki ‘kekuatan’ yang berbeda dalam kehidupan ini. Salah satu yang tampak cukup jelas, fisik pemuda tentunya jauh lebih kuat daripada orang tua.

Pun dengan energi dan juga kreativitas. Meski orang tua mungkin memiliki lebih banyak pengalaman hidup, tetapi para pemuda memiliki posisi selangkah di depan orang tua dalam hal energi dan kreativitas.

BACA JUGA: 10 Karakter yang Harus Dimiliki Pemuda Agar Bisa Berprestasi

Oleh sebab itu, untuk melakukan suatu hal yang besar, dibutuhkan banyak orang tua untuk bekerja sama agar berhasil. Sementara, jika menggunakan tenaga anak muda, niscaya hanya membutuhkan jumlah yang jauh lebih sedikit.

Maksudnya apa? Pemuda, atau dengan kata lain kita, memiliki potensi yang jauh lebih besar untuk menjadi agen perubahan.

Maka, kita perlu memanfaatkan kesempatan ini untuk take action sebaik-baiknya. Banyak melakukan hal bermanfaat, membantu sesama, menciptakan teknologi, menghindari mudarat, dan sebagainya.

Gunakan Lima Perkara Sebelum Lima Perkara

Intinya, kita gunakan salah satu poin dari sabda Rasulullah tentang lima perkara sebelum lima perkara dengan sebaik-baiknya. Waktu muda sebelum datang waktu tua.

Dari Ibnu ‘Abbas, Rasulullah Saw bersabda, “Manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara: [1] Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, [2] Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, [3] Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, [4] Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, [5] Hidupmu sebelum datang kematianmu.” [H.R. Al Hakim dalam Al Mustadrok-nya, dikatakan oleh Adz Dzahabiy dalam At Talkhish berdasarkan syarat Bukhari-Muslim. Hadis ini dikatakan sahih oleh Syeikh Al Albani dalam Al Jami Ash Shogir]

Masa Muda Hanya Sekali

Dalam siklus kehidupan, manusia akan mengalami berbagai masa. Orang-orang yang hari ini menjadi pemuda, kelak akan menemui hari tuanya (jika masih diberi umur panjang).

Orang-orang yang hari ini kuat, suatu saat akan menjadi lemah. Orang-orang yang hari ini semangat, nanti akan menjadi lelah, dan seterusnya.

Masa-masa muda seperti hari ini, hanya akan kita peroleh sekali. Tidak ada cara untuk mengulang, memutar waktu, semuanya akan berjalan maju.

Maka, sudah selayaknya kita manfaatkan satu-satunya kesempatan kita ini dengan sebaik-baiknya. Bung Karno bahkan menyebut bahwa dirinya bersama 10 pemuda dapat mengguncang dunia. Ini menunjukkan kalau kemampuan pemuda itu sungguh luar biasa.

BACA JUGA: Kini Saatnya Pemuda Jadi Agen Perubahan

Namun demikian, tidak bisa kita pungkiri juga, bahwa pemuda-pemuda hebat yang mampu ‘mengguncang dunia’ ini bukanlah sembarang pemuda.

Tentu ada kriteria khusus, yang sesungguhnya tetap bisa dipenuhi oleh pemuda mana pun asal mereka mau berusaha.

Sementara, mereka yang tidak mau berusaha, ya tidak akan menjadi apa-apa. Bahkan, termasuk golongan orang yang merugi—sebab tidak menggunakan masa muda dengan sebaik-baiknya sebelum datang masa tua.

Dalam sebuah riwayat disebutkan, “Barang siapa yang harinya sekarang lebih baik daripada kemarin maka dia termasuk orang yang beruntung. Barang siapa yang harinya sama dengan kemarin maka dia adalah orang yang merugi. Barang siapa yang harinya sekarang lebih jelek daripada harinya kemarin maka dia celaka.”

Terlepas dari berbagai perdebatan tentang kutipan di atas—ada yang menyebutnya hadis, ada yang menyebutnya bukan sabda Rasulullah—tetapi jika ditelaah, maknanya cukup baik dan mendalam. Cocok untuk menjadi bahan perenungan bagi anak muda.

Memiliki Akhlak yang Baik

Salma El Mutafaqqiha Putri Achzaabi, seorang pemuda yang pernah menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional pada 2019 lalu, berpendapat bahwa pemuda yang bisa ‘mengguncang dunia’ sebagaimana diungkapkan oleh Bung Karno adalah pemuda yang memiliki akhlakul karimah atau akhlak yang baik.

Menurut Pembawa Baki Bendera Pusaka dalam Upacara Peringatan Detik-Detik Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 2019, di Istana Negara ini, dengan akhlak yang baik, seorang pemuda pasti bisa mengontrol dan mengarahkan dirinya untuk melakukan suatu kegiatan yang positif, dan bisa berguna bagi manusia di sekitarnya.

“Dengan memiliki akhlak yang baik otomatis seorang pemuda itu juga akan memiliki inisiatif, memiliki jiwa rela berkorban, kepemimpinan yang baik, toleransi, ramah, dan hal-hal baik lainnya,” ujarnya.

BACA JUGA: Begini Kata Salma El Mutafaqqiha Mantan Paskibraka Nasional untuk Isi Kemerdekaan

Selanjutnya, alumnus SMA Pradita Dirgantara Boyolali ini juga mengungkapkan sedikit pendapatnya tentang makna dari diadakannya peringatan hari kemerdekaan.

Menurutnya, itu adalah momen di mana bangsa ini mengenang dan mendoakan para pahlawan yang telah berjuang untuk meraih kemerdekaan, dan memaknai semangat perjuangannya, dari segala aspek seperti rela berkorban, keberanian, serta decide the goals atau menentukan tujuan agar bisa diteladani oleh pemuda—yang kelak akan menjadi generasi penerus, sehingga mampu menjaga kemerdekaan serta keutuhan negara. []

About Ibnu Majah

Check Also

Merayakan Kemerdekaan ke-79 ala Generasi Muda

Smarteen – Tujuh puluh sembilan tahun telah berlalu sejak Bapak Proklamator, Ir. Soekarno, membacakan naskah Proklamasi …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *