Pingin Sukses Dunia Akhirat? Ikuti Saja Al-Qur’an dan Sunah

smarten.co.id – “Apakah panduan sukses karier ada di Al-Qur’an? Apakah panduan sukses berkomunitas ada di Al-Qur’an? Apakah cara closing bertubi-tubi ada di Al-Qur’an? Percaya atau tidak, semua pertanyaan itu bisa dijawab dengan, “Ya, ada!”

Demikian pengantar awal yang disampaikan  Owner Syaamil Group dan Sygma Foundation, penulis buku Bisnis Jalan Langit. Ustaz Riza Zacharias, saat memberikan materi dalam agenda Motivasi Awal Tahun (MAT) yang digelar Yayasan Solo Peduli Ummat bagi karyawan dan mitra jejaring di Aminah Ballroom Multazam Hotel Solo, Selasa (10/1).

Ia menerangkan kode dari Sirah Nabi bahwa mereka yang dekat dengan Al-Qur’an kebanyakan adalah pebisnis. Sahabat Nabi adalah para pebisnis hebat sekaligus ahli Al-Qur’an. Seorang muslim seharusnya senantiasa dekat dengan Al-Qur’an. “Kalau seorang muslim pingin sukses dunia akhirat, ikuti saja petunjuk Al-Qur’an dan sunah, tanpa mengeditnya sedikitpun, tanpa bertanya kenapa harus begini, kenapa harus begitu. Pusing amat kalau segala sesuatunya selalu ditanyakan,” terangnya.

Terkait hakikat rezeki, Ustaz Riza menerangkan bahwa rezeki yang berkah terlihat dari penerimanya, apakah rezeki itu membuat seseorang makin taat atau makin jauh dari Allah Swt. Rezeki ditetapkan by name, bukan by perusahaan. Rezeki tercatat atas nama seseorang, tidak akan saling ambil atau saling tertukar atau ditetapkan makhluk. “Allah telah mencatat takdir setiap makhluk, 50.000 tahun sebelum penciptaan. Terlalu mudah bagi Allah untuk menakdirkan suatu hal,” jelasnya.

Rezeki, terangnya, datang tanpa pintu, tanpa sebab, tanpa batas. Rezeki datang terserah Allah saja. Ikhtiar manusia adalah kewajiban dan batas rezeki adalah ketika ajal sudah tiba. Maka pastikan bahwa seorang muslim tidak keseleo tauhidnya, tidak buta syariah, tidak salah akhlak. “Seorang muslim harus selalu berprasangka baik kepada Allah Swt,” ujarnya.

Pembicara lainnya, Pembina Solopeduli, Supomo, berpesan agar setiap peserta MAT berusaha memberikan kontribusi yang terbaik bagi umat, apapun amanahnya. “Ada satu kalimat menarik, jadilah kitab meski tanpa judul. Maknanya banyaknya berkontribusi meski tak punya jabatan. Bukan sebaliknya punya judul tapi tak punya kitab yang bermakna seseorang yang memiliki jabatan tertentu tapi faktanya tidak punya kontribusi untuk kebaikan,” ungkapnya. <Eni Widiastuti>

 

 

 

 

About admin

Check Also

Saat Terpisah dari Orang Tua, Anak harus Bagaimana?

smarteen – Bapak dan ibu, ayah dan bunda, abi dan umi, papa dan mama merupakan kedua …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *