Smarteen.co.id — Membaca doa tahiyat akhir merupakan salah satu hal yang wajib dilakukan saat kita menjalankan ibadah sholat. Baik sholat wajib maupun sholat sunnah.
Bacaan tahiyat akhir pun ada banyak versinya. Ada doa tahiyat akhir muhammadiyah, ada pula doa tahiyat nahdlatul ulama, serta versi yang lainnya. Kita bisa menggunakan doa mana pun saat melaksanakan tahiyat akhir dalam sholat, dengan syarat kita mantap menggunakannya.
Sebagai umat Islam, kita pastinya sudah memahami bahwa ada banyak sekali mazhab atau aliran dalam agama kita. Sehingga wajar jika kemudian dalam bacaan sholat pun terdapat beberapa perbedaan.
Jangan bingung atau saling menyalahkan dan menganggap bacaan yang kita pakai sebagai yang paling benar. Kita cukup yakin sepenuhnya terhadap bacaan yang kita pilih dan amalkan, serta menghormati bacaan yang diyakini orang lain. Termasuk dalam bacaan doa tahiyat ini.
Bacaan Tahiyat Akhir Sesuai Sunnah
Berikut ini adalah salah satu versi atau jenis bacaan tahiyat akhir sesuai sunnah yang bisa Sobat Smarteen amalkan. Namun sebelumnya, Sobat harus paham terlebih daulu bahwa doa tahiyat akhir sedikit berbeda dengan doa tahiyat awal.
Kita tentu tahu kalau dalam beberapa sholat ada dua kali tahiyat, yaitu tahiyat awal dan tahiyat akhir. Untuk tahiyat awal, biasanya dilakukan pada saat kita duduk tahiyat pada rakaat kedua (di mana jumlah total rakaat sholat adalah lebih dari dua).
Pada saat tersebut, kita membaca doa tahiyat awal atau yang biasa disebut sebagai bacaan tasyahud. Bacaan ini juga termasuk dalam bacaan saat duduk tahiyat akhir.
Sementara itu, tahiyat akhir adalah tahiyat yang dilakukan pada saat duduk tahiyat pada rakaat terakhir sebelum salam. Bacaan tahiyat akhir sesuai sunnah merupakan bacaan tahiyat awal (tasyahud) yang ditambah dengan sholawat.
BACA JUGA: Syarat dan Tata Cara Salat di Atas Kendaraan
Berikut ini adalah bacaan doa tahiyat akhir sebelum salam dalam lafal Arab, Latin, dan terjemahannya. Silakan Sobat Smarteen simak.
Dari Ibnu Mas’ud, ia berkata, “Rasulullah Sawa mengajarkan tasyahud kepadaku dengan kedua tangan beliau memegang telapak tanganku sebagaimana beliau mengajarkan surah Al-Qur’an kepadaku…
Bacaan Tahiyat Akhir Sebelum Salam (Arab)
اَلتَّحِيَّاتُ لِلَّهِ وَ الصَّلَوَاتُ وَ الطَّيِّبَاتُ،
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ اَيُّهَاالنَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ،
اَلسَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِاللهِ الصَّالِحِيْنَ،
أَشْهَدُ اَنْ لآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهُ،
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ،
كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ اِبْرَاهِيْمَ.
وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ،
كَمَا بَرَكْتَ عَلَى آلِ اِبْرَاهِيْمَ،
فِى الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
Bacaan Tahiyat Akhir Sebelum Salam (Latin)
“Attahiyyaatulillah washalawaatu wathayibaat, Assalaamu’alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullaahi wabarakaatuh. Assalaamu’alainaa wa ‘alaa ‘ibaadil-laahish-shaalihiin. Asyhadu anlaa ilaaha il-lallaah wa asyhadu anna muhammadar rasuulullaah.”
“Allahumma shalli ‘alaa Muhammad, wa ‘alaa aali Muhammad, kamaa shal-laita ‘alaa aali ibraahiim. Wabaarik ‘alaa Muhammad, wa ‘alaa aali Muhammad, kamaa baarakta ‘alaa aali ibraahiima, fil ‘aalamiina innaka hamiidun majiid.”
Terjemahan Tahiyat Akhir Sebelum Salam
“Segala kehormatan itu kepunyaan Allah, begitu pula ibadah dan segala yang baik-baik. Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepadamu wahai Nabi, begitu pula rahmat Allah dan berkah-Nya. Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kami dan kepada hamba Allah yang saleh-saleh. Aku bersaksi bahwasanya tidak ada Tuhan (yang sebenarnya) melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwasanya Nabi Muhammad itu hamba-Nya dan utusan-Nya.” [H.R. Jama’ah]
“Ya Allah, berilah sholawat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi sholawat kepada keluarga Nabi Ibrahim. Dan berilah berkah kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi berkah kepada keluarga Nabi Ibrahim. Di dalam semesta alam ini, sesungguhnya Engkau lah yang Maha Terpuji lagi Mahamulia.”
Doa Setelah Tahiyat Akhir
Setelah selesai membaca doa tahiyat yang terakhir, yaitu bacaan tahiyat awal yang ditambah dengan sholawat sebagaimana yang telah disebutkan di atas, kita harus melanjutkannya dengan membaca doa setelah tahiyat akhir.
Bacaan atau tambahan doa tahiyat akhir dilakukan ketika kita masih dalam keadaan duduk tahiyat, sudah menyelesaikan bacaan tahiyat akhir, dan sebelum salam.
BACA JUGA: Salat Berjamaah; Lebih Utama di Masjid yang Jauh atau Musala Dekat Rumah?
Nah, berikut ini Smarteen akan membagikan salah satu versi doa setelah tahiyat akhir yang bisa Sobat pilih dan amalkan. Semoga bisa membantu.
Tambahan Bacaan Tahiyat Akhir (Arab)
اَللَّهُمَّ اِنِّى اَعُوْذُبِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ،
وَمِنْ فِتْنَةِ المَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ.
Tambahan Doa Tahiyat Akhir (Latin)
Allaahumma innii a’uudzubika min ‘adzaabilqabri wamin ’adzaabinnaari, wamin fitnatilmakhyaa walmamaati, wamin fitnatilmasiikhiddajjaali.
Tambahan Doa Tahiyat Akhir (Terjemahan)
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, dari siksa neraka, dari fitnah hidup dan mati, dan dari fitnah masiihid dajjal (perusak yang menghabiskan kebaikan.” [H.R. Bukhari]
Demikianlah ulasan tentang doa tahiyat akhir yang dapat Smarteen sampaikan. Jika Sobat merasa belum puas dengan bacaan atau doa-doa di atas, Sobat bisa mencari sumber referensi yang lain.
Melaksanakan ibadah kepada Allah adalah perkara yang erat kaitannya dengan kemantapan hati. Maka, carilah suatu hal yang memang bisa membuat hatimu mantap untuk senantiasa melakukan ibadah. Terima kasih, jangan lupa simak ulasan Smarteen.co.id yang lainnya. []