Smarteen.co.id — Serasa di negeri kahyangan, mungkin itu yang banyak traveler rasakan ketika sudah berada di puncak gunung. Langit yang biru cerah dengan gumpalan awan putih yang tebal berada di tempat yang lebih rendah dari tanah yang kita pijak.
Serasa ada di negeri atas awan. Biasanya, jika seseorang pernah merasakan indahnya negeri di atas awan ini dia akan kembali lagi. Tak peduli seberapa capek dia berjalan, pesona negeri atas awan akan mengajaknya untuk kembali lagi mendaki.
Smarteen kali ini mengajak Sobat semua menikmati indahnya negeri atas awan dari puncak Gunung Lawu. Apa sih yang menarik dari gunung ini? Banyak sekali, Sob. Opsi jalur pendakian yang bervariatif, suguhan pemandangan yang indah sepanjang perjalanan, warung makan di atas gunung, juga negeri di atas awan yang tentu saja menawan.
BACA JUGA: Pantai Siung Gunungkidul, Tempat Kece untuk Bersantai
Gunung Lawu adalah gunung yang berada di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dengan ketinggian 3.265 mdpl, kita ditawari 4 jalur pendakian untuk menuju ke puncaknya. Jalur Cemoro Kandang, Cemoro Sewu, Candi Cetho, dan Jogorogo. Namun, kali ini Smarteen ajak Sobat untuk menjajal dua jalur saja, yakni naik lewat jalur Cemoro Sewu dan turun lewat Cemoro Kandang. Kenapa memilih jalur ini? Simak petualangannya.
Pendakian Mudah dan Aman
Mendaki lewat Jalur Cemoro Sewu adalah pilihan yang cukup mudah dan aman. Jalur ini berada tak jauh dari gerbang perbatasan Jawa Tengah dengan Jawa Timur, pintu masuk Cemoro Sewu sudah masuk Provinsi Jawa Timur.
Smarteen memilih mengambil waktu malam hari untuk memulai pendakian. Tujuannya adalah agar selama jalan nanjak dengan membawa muatan banyak tidak terlalu kehilangan banyak cairan. Jika mendaki dimulai pagi atau siang hari, bisa jadi butuh lebih banyak air yang harus kita konsumsi agar tidak mengalami dehidrasi.
Start jalan pukul 21.30 WIB dari basecamp Cemoro Sewu. Jangan lupa makan dulu, di seberang jalan ada banyak warung dengan aneka menu yang pas banget untuk kita santap sebelum pendakian.
Saat awal mulai jalan hawanya memang dingin, tetapi jangan salah, sebentar saja keringat sudah mulai bercucuran. Jangan lupa, gunakan sepatu atau sandal gunung yang nyaman untuk hiking. Siapkan headlamp agar tangan kita tak perlu memegang senter, jadi kita bisa lebih bebas.
Jalur Pendakian Sudah Rapi
Tahu enggak alasannya jalur ini dikatakan sebagai jalur yang cukup mudah dan aman? Karena jalan setapak yang kita pijak sudah tertata rapi. Kalau kita jalan mengikuti jalur yang sudah ada, insya Allah tidak akan tersesat.
Karena jalur ini hanya satu hingga ke puncak. Tanjakannya juga tidak terlalu ekstrem, tinggal kita yang harus benar-benar rileks mengolah napas selama perjalanan agar tak mudah kelelahan.
Di jalur ini ada 5 pos pendakian yang bisa kamu gunakan untuk beristirahat. Biasanya banyak juga pendaki yang mendirikan tenda di sekitar pos. Jadi kalau Sobat mendirikan tenda di sini banyak temannya.
Dengan tempo perjalanan yang santai, Smarteen tiba di puncak sekitar pukul 04.30 WIB saat subuh. Momen Salat Subuh berjamaah dan di belakang kita ada langit yang warnanya cantik. Ah, luar biasa. Selepas subuh saatnya hunting foto sebanyak-banyaknya.
BACA JUGA: Sindu Kusuma Edupark Yogyakarta, Tempat Wisata Penuh Wahana yang Cocok untuk Segala Usia
Rute turun gunung kami memilih jalur Cemoro Kandang. Kenapa demikian? Jalur Cemoro Sewu merupakan jalur yang dominan dengan bebatuan sedangkan Cemoro Kandang lebih dominan jalur tanah. Keistimewaan jalur tanah adalah lebih nyaman di lutut. Ia harus kerja keras menahan beban tubuh dan beban carrier yang kita gendong. Secara jarak, jalur ini memang lebih panjang, tetapi nyaman di kaki.
Tiba di basecamp, kita tidak lagi di Jawa Timur tetapi sudah berada di Jawa Tengah. Lalu, bagaimana dengan motor kita yang terparkir di basecamp Cemoro Sewu? Tenang, jaraknya tidak jauh. Jalan kaki sebentar sudah sampai. Gimana, tertarik naik ke Gunung Lawu lewat jalur di atas?[Taufik]