Smarteen.co.id — “Bagiku, menulis adalah kegemaran sekaligus hiburan. Saat sepi, aku akan menulis sehingga aku tak merasa kesepian lagi,” begitulah kata Muhammad Daud Farma, mahasiswa Universitas Al Azhar Kairo, Mesir, Fakultas Syariah Islam sekaligus penulis novel ‘Menjemput Cinta’ dan ‘Pengantin’. Kita kenalan dengan penulis novel muda ini, yuk!
Menulis adalah Hiburan
Menjadi penulis bagi Daud terasa menyenangkan. Dia bisa dengan leluasa membuat karakter yang diinginkannya, seperti karakter lucu dalam tulisan bergenre komedi.
“Untuk menghibur diri dan mungkin juga bisa menghibur orang lain,” tutur mahasiswa yang mengidolakan Kang Abik dan Andrea Hirata ini pada Smarteen.
Dalam menulis, Daud biasa mendapatkan ide cerita dari mana saja, seperti; pengalaman pribadi, cerita teman, bacaan, dan lain-lain. Terpenting baginya adalah menuliskan tiap ide yang terlintas sesegera mungkin, baik di buku atau di catatan handphone miliknya.
Daud menulis novel pertamanya menggunakan handphone, karena saat itu dia tidak memiliki laptop. Daud pun mengaku bahwa novel pertamanya cukup lama selesai karena hal tersebut. “Aku lama menulisnya karena aku tidak punya laptop,” ungkapnya.
BACA JUGA: Muhammad Alif Zhafran, Juara Lomba Hafiz yang Tekun Hafalan Tiap Selesai Salat
Meski cukup lama, akhirnya novel Daud pun selesai. Usai itu, Daud melanjutkannya mengerjakan novel kedua. Untuk novel kedua ini, dia mengaku prosesnya hampir satu tahun, atau lebih lama dari pembuatan novel pertama. Daud mengaku, dia mengalami kendala dalam pembuatan novel keduanya ini.
“Kendala saya adalah menunda-nunda. Selain itu, saya juga kehabisan ide. Saya memang belum melakukan survei saat itu.”
Motivasi Menulis
Daud suka membaca dan mendengarkan. Sejak dulu dia suka membaca novel. Dia juga suka mendengar dongeng maupun curhatan ibunya. Dari hal inilah, dia kemudian menuangkan apa yang dia dapat ke dalam tulisan.
Menulis, bagi Daud juga berarti berbagi. Dia ingin membagi tulisan pada banyak orang. Baginya, tulisan adalah kenangan yang baik yang ingin dia tinggalkan sebelum mati.
“Tentukan tema sebelum menulis, survei tentang tema itu, lalu tuliskan. Baca ulang dan edit. Selanjutnya, terus berusaha selesaikan apa yang sudah dimulai. Jangan sering menunda-nunda, sebab khawatir semangat akan hilang dan ide melayang. Jadilah penulis yang baik, yang tidak menyakiti pembacamu. Menulislah dengan perasaan, pakai hati, agar kami lebih berhati-hati berujar lewat tulisanmu,” pesan Daud.[]