Smarteen.co.id — Belajar tidak melulu harus dilakukan di dalam kelas, belajar bisa di mana saja, dan dengan cara apa saja. Salah satunya dengan membuat project, dimulai dari menyusun rencana, mengumpulkan sumber dana, dan melaksanakannya.
Inilah yang dilakukan siswa-siswi Sekolah Alam Indonesia di Jakarta Selatan beberapa waktu lalu. Sebanyak 30 siswa-siswi kelas VII beserta empat guru pendamping baru saja menjalankan sebuah ‘misi’ perjalanan ke Ambon dan Banda Neira, Maluku, selama 10 hari, Kamis-Ahad, 14-24 Maret 2019.
“Kegiatan ini namanya Young Explorer, setiap tahun ada, tetapi destinasinya berbeda-beda,” ujar Zaki Musyaffa Abiyyu, salah satu siswa yang menjadi peserta kegiatan.
Uniknya, project ini bukan sekadar perjalanan wisata biasa. Kegiatan ini benar-benar disusun oleh para siswa sendiri, guru hanya sebagai fasilitator. Mereka menyusun rencana, presentasi menentukan lokasi tujuan, membuat agenda perjalanan, meyakinkan orang tua, mengumpulkan dana, hingga akhirnya menjalankan ‘petualangan’ tersebut.
“Dari awal, guru sudah menentukan tanggal perjalanan, selanjutnya siswa yang mempersiapkan semuanya. Maluku ini kan paling jauh dibanding destinasi lain yang diusulkan, sehingga butuh dana banyak. Kalau misal sampai waktu yang ditentukan kita tidak bisa mendapatkan dana, maka kita ganti destinasi ke tempat yang lebih dekat,” jelas Zaki.
BACA JUGA: Tips Agar Bisa Belajar di Rumah dengan Fokus dan Asyik
Namun, akhirnya mereka berhasil. Tak tanggung-tanggung, selama 7 bulan, dana lebih dari Rp 300 juta mampu diperoleh lewat berbagai cara. Mulai dari berjualan makanan, barang bekas, kupon donasi, sampai sponsorship dari berbagai perusahaan.
Menurut Zaki, perjalanan ke Maluku tersebut memiliki beberapa tujuan. Namun, yang paling utama adalah belajar.
“Tujuan kita belajar soal sejarah masuknya Islam di Maluku. Selain itu, kami punya empat program lain, dua di antaranya berhubungan dengan lingkungan, satu berhubungan dengan sosial, dan satu lagi berhubungan dengan (rempah) pala,” ujar remaja kelahiran Jakarta, 5 November 2005 tersebut.
Di samping itu, selama 10 hari perjalanan Young Explorer ini, Zaki dan teman-teman juga melakukan kampanye penyelamatan terumbu karang serta mengajak masyarakat untuk menjaga laut agar tetap bersih. [Ibnu Majah]