Smarteen.co.id — Dalam sejarah, beberapa perang yang dilakukan umat Islam terjadi pada bulan suci Ramadan. Berikut ini adalah 5 di antara beberapa peperangan yang dimenangkan umat Islam saat bulan Ramadan.
Perang Badar
Perang Badar Al Kubra ini terjadi pada Bulan Ramadan tahun kedua Hijriah. Peperangan ini dimenangi oleh Islam dan inilah kemenangan agung pertama pejuang-pejuang Islam menentang kemusyrikan dan kebatilan.
Kisah Perang Badar adalah peristiwa yang paling terkenal dan sangat banyak terdapat hikmah dan pelajaran di dalamnya. Peperangan dengan jumlah yang sangat tidak berimbang, tetapi berhasil dimenangkan oleh umat Islam yang saat itu kalah secara jumlah dan persiapan perang.
Orang-orang yang ikut berperang di Medan Badar mendapat keistimewaan dibandingkan dengan yang lain.
Fathu Makkah
Peristiwa ini terjadi pada tahun delapan Hijriah. Dengan peristiwa ini, Allah menyelamatkan Kota Makkah dari belenggu kesyirikan dan kezaliman, menjadi kota bernapaskan Islam, dengan ruh tauhid dan sunah.
Dengan peristiwa ini, Allah mengubah Kota Makkah yang dulunya menjadi lambang kesombongan dan keangkuhan menjadi kota yang merupakan lambang keimanan dan kepasrahan kepada Allah ta’ala.
(Penaklukkan Kota Makkah) ini dipimpin langsung oleh Rasulullah Saw, dan terjadi pada tanggal 10 Ramadan.
Penaklukkan Pulau Rhodes
BACA JUGA: Masih Tersimpan, Inilah 9 Pedang Rasulullah yang Legendaris
Penaklukkan ini dilakukan oleh kaum muslimin yang dipimpin oleh Junadah bin Abi Umayah. Rodhes adalah sebuah pulau yang terletak di Laut Tengah. Palau ini sering digunakan oleh pasukan Romawi untuk menyerang kapal-kapal kaum muslimin yang lewat di perairan tersebut. Agar tidak menjadi pengganggu yang terus menerus, maka dilakukanlah penaklukkan ini pada bulan Ramadan tahun 53 H.
Penaklukkan Andalus
Penaklukkan ini terjadi pada 28 Ramadan tahun 92 H. Kaum muslimin dipimpin oleh Tariq bin Ziyad melawan tentara Goth di daratan Andalus, atau sekarang disebut dengan Spanyol. Dalam peperangan tersebut, kaum muslimin berhasil meraih kemenangan.
Salah satu rahasia mengapa agama Islam begitu diterima di wilayah-wilayah yang ditaklukkannya karena umat Islam tidak memperbudak dan bukan bertujuan mengusai, akan tetapi tujuannya adalah membebaskan wilayah tersebut.
Membebaskan wilayah tersebut dari kezaliman penguasanya dan hukum-hukum yang tidak adil. Oleh karena itu, kita jumpai wilayah-wilayah yang ditaklukkan umat Islam, penduduk pribuminya berbondong-bondong memeluk agama Islam.
Sebelum umat Islam menguasai Andalus, daratan Siberia itu dikuasai oleh seorang raja zalim yang dibenci oleh rakyatnya, yaitu Raja Roderick. Di sisi lain, berita tentang keadilan umat Islam masyhur di masyarakat seberang Selat Gibraltar ini.
Oleh karena itu, orang-orang Andalusia sengaja meminta tolong dan memberi jalan kepada umat Islam untuk menggulingkan Roderick dan membebaskan mereka dari kezalimannya.
Pertempuran ‘Ain Jalut
Perang ‘Ain Jalut adalah perang besar yang terjadi pada 15 Ramadan 658 Hijriah atau 1260 Masehi antara orang-orang muslim Mamluk (sekarang Turki) dengan bangsa Shamanis Mongol.
Dalam peperangan ini, tentara Islam meraih kemenangan. Perang ini sekaligus menjadi kekalahan pertama pasukan Mongol setelah sebelumnya mereka menaklukkan negeri-negeri besar seperti Cina dan Abbasiyah dan kerajaan-kerajaan kecil yang tidak terhitung jumlahnya.
Pada tanggal 15 Ramadan 658 H, pertempuran besar pun pecah di ‘Ain Jalut. Pasukan Mongol datang bagaikan ombak besar di hadapan Pasukan Mesir. Seolah-olah mereka akan dengan mudah merebut kemenangan. Mereka sudah berhasil mengalahkan barisan depan pasukan.
Namun, Sultan Quthuz tetap teguh dan tak merasa gentar. Dia berteriak dengan seruan perang yang terkenal “Waa Islaamaah!!” Kekuatan pasukannya keluar, bersatu, dan kukuh berada di sekelilingnya. Mereka menyerang dan berhasil mengejutkan Pasukan Mongol.
BACA JUGA: Saifuddin Qutuz, Penakluk Mitos Pasukan Mongol yang Tak Terkalahkan
Orang-orang Mongol terkejut dengan keteguhan dan ketangguhan umat Islam dalam peperangan. Mental mereka ciut. Semangat mereka kendur. Ditambah mereka melihat Panglima Katbugha, terkapar tewas. Jasadnya terbaring di medan ‘Ain Jalut.
Perang besar ini pun dimenangkan oleh kaum muslimin. Kedigdayaan Pasukan Mongol pun terhenti. Inilah kali pertama orang-orang Mongol merasakan kekalahan dalam perang sejak zaman Jenghis Khan. []