Zidane

Legenda Sepak Bola Dunia, Zidane: “Setelah Salat, Hati Terasa Tenang”

Salat adalah sumber kekuatanku. Karena setelah salat, hati terasa tenang.”

Zinedine Zidane

Smarteen.co.id — Zinedine Zidane. Bagi Sobat yang menggemari sepak bola, khususnya dunia persepakbolaan Eropa, tentu sudah tidak asing dengan nama ini. Ya, Zizou—sapaan akrab Zidane, adalah salah satu sosok yang berjasa atas berhasilnya klub Real Madrid menjuarai Liga Champion tiga musim berturut-turut: 2015-16, 2016-17, 2017-18.

Di samping itu, Zizou juga telah mempersembahkan sembilan trofi juara dalam kurun dua setengah musim menangani Real Madrid, terbanyak dan tercepat sepanjang sejarah klub. Prestasi mentereng ini pun membuat Zizou dipandang sebagai salah satu pelatih terbaik Real Madrid.

Legenda Hidup Sepak Bola Dunia

Zidane

Dalam dunia persepakbolaan, sosok bernama lengkap Zinedine Yazid Zidane ini bisa dibilang sebagai salah satu legenda hidup sepak bola dunia. Ketenarannya dimulai kala ia, beserta timnas sepak bola Prancis berhasil membawa Les Bleus menjadi juara Piala Dunia untuk pertama kalinya dalam sejarah, pada 1998 silam.

Saat itu, di laga final melawan timnas Brasil—tim kuat yang sulit ditaklukkan, Prancis berhasil membobol gawang lawan sebanyak tiga kali tanpa balas. Tak tanggung-tanggung, dua gol di antaranya disumbangkan oleh Zidane.

Tak berhenti sampai di situ, pada tahun yang sama, Zidane kemudian dinobatkan sebagai pemain terbaik dunia (FIFA World Player of The Years), dan predikat tersebut kembali ia raih pada tahun 2000 dan 2003, di samping berbagai penghargaan bergengsi lainnya.

BACA JUGA: Cara Sehat dengan 5 Jenis Olahraga yang Bisa Dilakukan di Rumah

Di tengah berbagai pencapaian luar biasa tersebut, Zidane tak lantas menjadi sosok angkuh, meski publik begitu mengelu-elukannya. Ia tetap menjadi manusia yang santun dan rendah hati. Zidane juga tak pernah membuat ulah di lapangan, dan senantiasa menjalin hubungan baik dengan rekan-rekannya.

Dalam sebuah kesempatan wawancara yang dikutip oleh sebuah sumber di internet, Zidane pernah berujar, “Sungguh luar biasa bagi kami. Kami keluarga yang datang dari ketiadaan, dan kini dihargai oleh seluruh warga Prancis.” Banyak orang yang menganggap ucapan ini sebagai bukti dari kerendah-hatiannya.

Imigran Muslim

Dikutip dari The Guardian, keluarga Zidane pindah dari Algeria (Aljazair) ke Prancis tahun 1950. Orang tua Zidane menempati rumah yang citranya jauh dari kata baik di kalangan imigran. Fakta bahwa mereka adalah penganut Islam pun sempat mempersulit kehidupan. Namun, tumbuh sebagai minoritas tak membuat pria kelahiran 23 Juni 1972 ini mengurungkan niat untuk merealisasikan mimpi besarnya. Ia berkeyakinan bahwa dengan prestasilah dirinya bisa mengambil hati masyarakat sekelilingnya.

Benar saja, sejak berhasil membawa Prancis menjadi juara Piala Dunia 1998 di kandang sendiri, sosok Zidane begitu dicintai masyarakat. Meski sempat dihadapkan pada argumentasi politik rasial, tetapi langkah Zidane untuk meniti karier sudah tak terbendung lagi.

Rekrut Pemain Muslim

Zidane

Dalam perjalanan karier, Zidane adalah sosok muslim pertama yang menjadi pelatih Real Madrid. Ia pula yang memengaruhi kebijakan untuk merekrut nama-nama pemain seperti Nuri Sahin, Karim Benzema, Mesut Ozil, dan Sami Khedira, di mana mereka adalah umat muslim.

Mereka semua memberikan warna Islam yang luar biasa untuk Real Madrid. Tak heran jika kehadiran sosok-sosok pemain muslim serta pamor Zidane yang belum surut pada akhirnya menjadi jalan untuk mengundang sponsor raksasa seperti Emirates Airline.

BACA JUGA: Salat Berjamaah; Lebih Utama di Masjid yang Jauh atau Musala Dekat Rumah?

Sebagai muslim, Zidane disebut-sebut sebagai atlet dunia yang taat menjalankan salat lima waktu. Ayah dari empat putra tersebut mengaku penampilannya di lapangan bisa semakin baik, salah satunya berkat ketenangan setelah menjalankan kewajiban yang menjadi tiang agama tersebut. “Salat adalah sumber kekuatanku. Karena setelah salat, hati terasa tenang,” ujarnya. []

About Ibnu Majah

Check Also

Merayakan Kemerdekaan ke-79 ala Generasi Muda

Smarteen – Tujuh puluh sembilan tahun telah berlalu sejak Bapak Proklamator, Ir. Soekarno, membacakan naskah Proklamasi …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *