mengelola cinta

Mengelola Rasa Cinta bagi Kita yang Masih Sekolah

Smarteen.co.id — Seorang yang sedang kasmaran bawaannya pengin selalu dekat dengan orang yang dicintainya. Makan berdua, jalan-jalan berdua, pokoknya penginnya berdua dengan orang yang dicintainya.

Eits, tunggu dulu. Itu semua boleh dilakukan kalau sudah mengikat cinta dengan ikatan pernikahan ya, Sobat. Kalau belum menikah, jangan dulu mengumbar perasaan cinta di mana-mana.

Lalu bagaimana menjaga hati ketika perasaan itu tiba-tiba muncul? Ketemu dengannya merasa ada getaran-getaran yang berbeda. Ketemu dengannya merasa hari itu adalah momen yang paling indah sepanjang usia. Udah deh, jaga hati dulu. Save Your Heart, Sobat!

Kali ini Smarteen memang membahas hal-hal yang berkaitan dengan cinta. Awas jangan baper ya! Kami berbincang dengan Sobar D Prabowo, founder @nikahasik sekaligus penulis buku keren SAH (Sudahi Atau Halalkan) dan JJKB (Jangan-Jangan Kita Berjodoh). Pas banget kan? Yuuuk simak selengkapnya.

BACA JUGA: Menghindari ‘Sahabat Jadi Cinta’

Rasa cinta itu fitrah. Lalu bagaimana mengelola cinta jika masih sekolah?

Jika masih sekolah, ada baiknya jangan mengumbar cinta yang tak semestinya. Sibukkan diri meraih prestasi. Maksimalkan ikut kajian. Kalau terlalu banyak waktu luang, akhirnya justru potensi terbuang. Banyak nganggur, akhirnya malah kepoin lawan jenis. Ini bahaya karena bisa meningkatkan kebaperan. Banyakin ngaji kurangi selfie, banyakin kajian stop stalkingan.

Kita tahu kalau belum sanggup menikah diperintahkan untuk puasa. Tetapi kenapa begitu berat. Ada saran?

Memang berat kok. Soalnya ganjarannya besar. Kalau enggak sanggup puasa, setidaknya ya puasa menahan diri dari curi-curi pandang dan chat-chat caper. Menahan diri nggak kebanyakan tebar pesona. Fokus saja mencari ilmu. Baik ilmu agama maupun ilmu dunia.

Kata orang-orang, kalau jodoh itu ada perasaan ‘klik’ saat ketemu. Benarkah begitu?

Jodoh bukan sabuk pengaman. Jadi nggak harus bunyi ‘klik’. Bahkan, ada yang ngerasa klik justru setelah nikah. Yang perlu kita persiapkan adalah diri kita. Bahwa kita siap menjadi orang baik dan siap menerima orang baik yang datang dengan cara yang baik. Bila nanti saatnya telah tiba, taaruflah. Kalau belum siap atau masih sekolah, ya bersabarlah.

BACA JUGA: Jangan Jatuh Cinta, tapi Bangun Cinta!

Apa standar seseorang dikatakan telah siap untuk menikah?

Siap nikah itu dilihat dari kesiapan mental, kesiapan modal, dan kesiapan ilmu. Bukan soal usia, tapi kematangan. Standarnya beda tiap orang. Karena yang bisa lebih mengukur tentu diri sendiri dan orang tua. Selengkapnya soal kesiapan menikah ini dibahas di buku saya, sih.

Apa pesan Kakak untuk remaja saat ini?

Pesan saya untuk remaja zaman now: tak perlu mati-matian tampil menarik untuk memikat lawan jenis. Karena yang mampir sebab fisik, akan pergi sebab fisik. Fokuslah menambah ilmu dan ketakwaan. Karena yang mampir sebab takwa, akan membersamai sampai tua. Insya Allah. []

About admin

Check Also

2023 Punya Resolusi? Ini Dia Tips Mewujudkannya

smarteen.co.id – 2023 telah tiba. Salah satu hal yang banyak dilakukan orang di awal tahun …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *