Mariam al-Ijliya, Muslimah Perancang Astrolabe

Astrolable.

Smarteen.co.id — Mariam adalah mujahidah yang sangat sedikit dikisahkan dalam sejarah. Bahkan, nama Mariam pun hanya nama yang disandangkan padanya oleh The Syrian Archaelogical Society. Padahal, ia merupakan seorang wanita berprestasi dalam dunia astronomi. Hal ini dikisahkan dalam bibliografi oleh Al Fihrist Ibnu al-Nadim.

Mariam al-Ijliya hidup pada abad ke-10 di Aleppo, Suriah. Dia merupakan ilmuwan yang namanya dikenal karena merancang dan membangun astrolabe.

Astrolabe (yang berarti star finder atau alat pemburu bintang) merupakan instrumen global positioning yang menentukan posisi matahari dan planet-planet. Menurut Harold Williams seorang ahli di bidang astrofisika (Astrophysicist), astrolabe adalah alat penghitung astronomi yang paling penting sebelum komputer digital ditemukan, sekaligus instrumen observasi astronomi yang paling penting sebelum teleskop ditemukan.

Di samping itu, astrolabe juga digunakan untuk mengetahui waktu dan sebagai navigasi dengan cara mencari lokasi berdasarkan lintang dan bujur. Sedangkan bagi umat Muslim, astrolabe digunakan untuk menentukan kiblat, waktu salat, dan awal Ramadan serta Idul Fitri.

BACA JUGA: Piri Reis, Muslim Pembuat Peta Greenland

Dahulu, astrolabe bisa dipandang sebagai ponsel pintar kuno. Saat ini, kita mengenal astrolabe dalam versi modern sebagai Global Positioning System (GPS).

Meski teknologi pembuatan astrolabe ini sudah ditemukan sejak zaman Yunani Kuno dan juga sempat dikembangkan oleh banyak ilmuan Muslim. Namun, Mariam membuat desain dan teknik pembuatannya lebih rumit, inovatif, dan presisi.

Ilustrasi Mariam al-Ijliya.

Menurut Prof. Saleem Al-Husaini, yang dikutip dari Arab Times, Mariam adalah Muslimah pertama pembuat cikal bakal alat transportasi dan komunikasi untuk dunia modern. “Pekerjaan yang dilakukannya rumit dan berkaitan dengan persamaan matematis, tapi ia mampu membuktikan kemampuannya dalam bidang ini,” ujarnya.

Kerajinan astrolabe sangat berkembang pesat pada abad ke-9 hingga 10. Teknik ini pun tidak sembarang orang dapat menguasainya. Ketika itu, orang yang ahli dalam membuat astrolabe disebut insinyur mesin. Mariam merupakan wanita pertama yang dikenal sebagai insinyur mesin dalam bidang astronomi.

Menginspirasi Ilmuwan Modern

Astrolable.

Meski sangat sedikit disebutkan, kisah Mariam sangat dikenal di Eropa. Di kalangan ilmuwan Eropa, Mariam mendapat julukan al-Astrolabe. Ia merupakan seorang Muslimah pemberani dan canggih dalam dunia ilmu pengetahuan.

Akibat keahlian dan kepintarannya, banyak ilmuwan Eropa yang berkiblat padanya. Sosoknya juga begitu menginspirasi para ilmuan modern, khususnya di kalangan ahli astronomi. Pada tahun 1990, seorang astronom bernama Hendry E. Holt menemukan sabuk utama asteroid 7060 di pusat observasi Palomar. Ia menamakan temuannya ini dengan ’Al-‘Ijliya’, untuk menghormati Mariam.

BACA JUGA: Dr. Yogi Ahmad Erlangga, Muslim Indonesia Jenius Pemecah Rumus Helmholtz

Kesuksesan Mariam di bidang astronomi tak lepas dari peran ayahnya. Ayah Mariam merupakan pegawai yang membuat astrolabe terkenal di Bagdad. Ia dikenal dengan gelar al-Ijliya al-Usturlabi. Ayahnyalah yang menjadi guru utama Mariam untuk membuat astrolabe.

Namun, Mariam membuat desain dan teknik pembuatannnya lebih inovatif. Sebuah sumber menyebutkan, Mariam dan ayahnya pernah dipekerjakan oleh penguasa kota. Ketika itu, Aleppo dikuasai Sayf al-Dawla yang memerintah pada 944-967 M. [Ibnu Majah/Dari Berbagai Sumber]

About admin

Check Also

2023 Punya Resolusi? Ini Dia Tips Mewujudkannya

smarteen.co.id – 2023 telah tiba. Salah satu hal yang banyak dilakukan orang di awal tahun …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *