Aku adalah air Tuhan
Yang suatu ketika akan membawakan
buah tangan kesuburan
Namun, tak pernah menutup kemungkinan
Aku akan menelan ribuan korban
Aku adalah air Tuhan
Diturunkan untuk meneteskan kelimpahan
Menyelamatkan lautan, daratan,
dari panjangnya kekeringan
Bahaya kematian bermunculan
dan aku datang sebagai hujan
Aku mengguyur begitu deras
Menyejukan terik pancaran yang kian memanas
Tak tega kupandang setiap celah tanah
Terasa menyakitkan, dan ia rindu basah
Aku adalah air Tuhan
Begitu benci dengan sapaan penggusuran
Lahanku telah kau hancurkan
Hanya demi bangunan-bangunan yang kau sebut kemewahan
Ketika bumi menjadi neraka
Manusia berpesta merayakannya
Ketika aku “hujan” membawa malapetaka
Mulutnya berkata, “Mengapa Tuhan begitu jahat pada kita?”
Aku adalah air Tuhan
Yang berusaha mengembalikan keasrian
Menelan manusia bumi perusak alam, karena aku benci kerusakan.[]
Ratna Nindya Agustina
Kelas XII IPS 3, SMAN 1 Gemolong, Sragen